Technostress, fenomena menakutkan yang jarang dibicarakan

Sabtu, 20 Juli 2024 – 09:00 WIB

VIVA Tekno – Di tengah maraknya digitalisasi di berbagai sektor, ada sebuah fenomena yang sering diabaikan, yaitu technostress – ketakutan atau kecemasan yang dialami masyarakat ketika berhadapan dengan teknologi.

Baca juga:

Diskominfo Jabar sukses melahirkan ratusan talenta digital

Menurut beberapa penelitian, technostress merupakan salah satu bentuk resistensi terhadap perubahan. Artinya, tekanan tersebut bukan berasal dari teknologi itu sendiri, melainkan dari rasa takut atau keengganan untuk beradaptasi dengan sistem baru.

Permasalahan ini juga menjadi fokus HashMicro, perusahaan ERP terkemuka di ASEAN, yang menyatakan bahwa technostress dapat dicegah dan diatasi secara tuntas.

Baca juga:

Kadin mengatakan RI membutuhkan puluhan ribu industri menengah baru untuk mencapai target emas Indonesia

Ada dua cara utama untuk mengurangi technostress, yaitu dukungan perusahaan dan memilih teknologi dengan pengalaman yang menyenangkan.

Kepala Pejabat Pengembangan Bisnis Luciana Lu dari HashMicro menjelaskan, ketika sebuah perusahaan baru mulai melakukan digitalisasi, diperlukan komitmen bersama antara perusahaan dan penyedia teknologi.

Baca juga:

BTN menargetkan mengisi 20 persen manajemen senior dengan pegawai perempuan pada tahun 2024

“Perusahaan harus mengambil langkah proaktif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk karyawan, dalam proses ini,” ujarnya.

Dampak Teknologi

Ilustrasi literasi teknologi.

Karyawan yang mengalami technostress mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi. Hal ini dapat melelahkan karena mereka harus mempelajari teknologi baru dari awal.

Selain itu, technostress dapat menyebabkan frustrasi, terutama jika sistem sering mengalami crash. Technostress juga dapat menghambat komunikasi internal karena kesenjangan informasi antar karyawan.

Ketika karyawan terbebas dari technostress, pekerjaan dapat berjalan lebih lancar dan karyawan dapat fokus pada isu-isu strategis.

Hal ini meningkatkan semangat dan motivasi karyawan dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas. Menghilangkan technostress memungkinkan karyawan untuk fokus pada pekerjaan mereka dan meningkatkan kualitas hasil kerja.

Karyawan yang fokus dan fokus cenderung lebih sedikit melakukan kesalahan dan menghasilkan pekerjaan yang lebih akurat.

Pencegahan technostress di tempat kerja

Gambar wanita dan teknologi.

Gambar wanita dan teknologi.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencegah technostress:

Libatkan karyawan dalam proses penerapan teknologi baru

Lakukan survei atau diskusi kelompok terfokus untuk memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan mereka. Gunakan tip berikut untuk mencegah masalah technostress.

Perkenalkan teknologi baru secara bertahap

Hindari perubahan drastis yang dapat membebani karyawan. Beri mereka cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan sistem baru.

Pilihlah teknologi yang mudah digunakan dan dipahami

Pastikan penyedia teknologi memberikan panduan dan dokumentasi pelatihan yang jelas dan ringkas.

Kedua belah pihak harus melakukan pengujian dan mencatat kekurangan selama implementasi. Penyedia teknologi harus dapat memperbarui sistem berdasarkan masukan pengguna.

Dengan berfokus pada technostress, perusahaan dapat memastikan bahwa digitalisasi berlangsung lancar tanpa tekanan tambahan bagi karyawan, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja secara keseluruhan.

Halaman selanjutnya

Sumber: Pixabay

Halaman selanjutnya



Sumber