
Kabargayo.com, Takengon; Desa Karang Ampar terletak diantara batas Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Desa dengan hamparan tanah luas ini, sekarang ramai didatangi masyarakat perkotaan bercocok tanam seperti; Jagung, Kacang Tanah, Pinang serta banyak tanaman lainya, serta wisata alam.
Sejauh ini masyarakat disana (Karang Ampar-red) membutuhkan perhatian pemerintah untuk sarana jalan. Masyarakat menginginkan pengaspalan badan jalan yang saat ini sangat sulit untuk dilalui.
“Kami menginginkan badan jalan desa segera di aspal. Karena sangat sulit mengendarai sepeda motor karena banyak badan jalan berlubang, dan sangat sulit mengeluarkan hasil panen bila musim hujan,” ujar Julian Sabri.
Keluhan tadi di sampaikan saat Bupati Aceh Tengah melakukan pasar murah dan penanaman jangung untuk ketahanan pangan. Terkait dengan pengaspalan badan jalan, Shabela berjanji tahun 2021 segera diaspal sesuai dengan kebutuhan.
“Namun tidak semua kita aspal kita akan lakukan pengaspalan sepanjang tiga kilometer dahulu,” jawab Shabela menangapi langsung permintaan warga.
Desa Karang Ampar banyak mempunyai potensi, selain Parawisata lain itu jumlah hewan liar seperti Gajah, Rusa dan banyak satwa liar lainya, menjadi daya tarik tersendiri saat berkunjung kesana.
Bupati juga meminta aparat desa agar membuat satu larangan berburu terhadap satwa Kijang yang selama ini menjadi “buronan” warga. “Kita harus melindungi satwa liar yang ada di hutan Karang Ampar, agar mereka tetap bisa ber-anak pinak dan menjadi kebangaan bersama,” pinta Shabela Ababakar, (24/7).
Lain
itu, Shabela juga akan memenuhi permintaan warga untuk membuka akses jalan ke
areal wisata “Air Terjun 26 titik” terdapat di pedalaman Desa Karang Ampar, berbatas
dengan Peudada (Kabupaten Pidie Jaya).
Selanjutnya ada keinginan bersama-sama (Warga Karang Ampar-red) untuk membuka jalan Nasional dari Desa Karang Ampar menuju Kabupaten Pidie Jaya. “Ini juga harus kita pikirkan, agar memutus rantai “waktu” lama melalui Kabupaten Bireun,” ungkap bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.
Sariman warga Karang Ampar, sering berpetualang kedalam desa serta banyak mengetahui jumlah dan lokasi wisata. Mengatakan belakangan ada warga dari beberapa negar berkunjung melakukan konservasi terkait Satwa liar, seperti dari negara Amerika, Thailand, Perancis serta Australia.
“Mereka sangat tertarik dengan alam Karang Ampar dan satwa yang hidup didalam wilayah itu. Mereka berkeinginan wisata satwa liar dibuka, agar mendatangkan PAD untuk Kabupaten Aceh Tengah,” kata Sariman. (KG45)