Minggu, 1 Desember 2024 – 05:20 WIB
Jakarta – Pelatih kepala timnas Indonesia, Shin Tae Yong, angkat bicara soal fakta mengejutkan di balik kekalahan timnas Indonesia melawan timnas Irak di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca juga:
Argentina membuat timnas Indonesia semakin intens
Indonesia kalah 1-5 melawan Irak pada 16 November 2023 di Basra International Stadium.
Jadwal tersebut kemudian diubah karena seluruh stadion di Indonesia digunakan untuk Piala Dunia U-17 2023, saat tim tuan rumah Garuda bertandang ke Filipina pada November. 21 2023.
Baca juga:
Rafael Struick pertama kali bermain, mencetak 8 gol di Brisbane Roar vs Macarthur
Yang mengejutkan Shin Tae Yong, PSSI tidak menyiapkan tiket perjalanan timnas Indonesia ke Irak dan Filipina. Pelatih berusia 54 tahun itu pun sempat kebingungan karena menyerahkan jadwal pertandingan ke federasi.
“Akhirnya jadwal kami berubah. Jadi kami ke Filipina untuk bermain tandang. Jadi prosesnya ke Irak, lalu bermain, lalu langsung kembali ke Filipina. Begitulah rencananya,” kata Shin. Lee Kyung-saluran Youtube.
Baca juga:
STY Sebut Marcelino Ferdinand Bisa Seperti Son Hyun Min
“PSSI sepertinya belum mempersiapkan semua (keberangkatan) itu. Saya bingung kenapa mereka melakukan itu. Padahal informasi kalender lengkapnya sudah kami berikan sebulan lalu,” ujarnya.
Akibat kelalaian tersebut, komunitas Garuda terpaksa terpecah menjadi dua kelompok berbeda. Lebih buruk lagi, pemain harus duduk di kursi maskapai ekonomi selama penerbangan jarak jauh.
Akhirnya kami dibagi menjadi dua tim untuk berangkat ke Irak. Satu tim berangkat ke Uni Emirat Arab melalui transit, dan tim lainnya berangkat ke Doha, Qatar,” kata Shin Tae Yong. .
“Dalam perjalanan kali ini kita tidak bisa berangkat bersama-sama. Lalu, sebenarnya kita minta penerbangan kelas bisnis, tapi yang ditawarkan malah kelas ekonomi. Ya, semua harus duduk di kursi ekonomi berjam-jam,” imbuhnya.
Kelelahan pemain
Akibat perjalanan panjang di bidang ekonomi, pemain Indonesia bisa diasumsikan mengalami kekalahan. Sebab, tim Garuda kalah dari Irak 1:5.
“Dan alhasil semua pemain kelelahan. Kami datang ke Irak, bertanding dan kalah dari Irak 1:5. Lalu keesokan paginya kami meninggalkan Irak menuju Filipina,” kata Shin Tae Yong.
“Waktu itu saya masih duduk di kelas ekonomi. Penerbangannya 24 jam. Jujur saya saat itu belum bisa memikirkannya. Berikutnya kita sampai di putaran ketiga,” sambung mantan anggota timnas Korea Selatan itu. . pelatih.
Shin Tae Yong kemudian menceritakan kisah tersebut kepada Ketua Umum PSSI Eric Tahir. Eric sepertinya belum mengetahui permasalahan yang sedang dialami timnas Indonesia.
Sejak saat itu, Eric Tahir mampu meraih hasil bagus untuk timnas Indonesia di putaran ketiga Piala Dunia 2026.
“Saya ceritakan apa yang terjadi kepada Ketua Umum PSSI. Ternyata dia tidak tahu apa-apa soal penerbangan pulang pergi saat dia duduk di kelas ekonomi. Karena Sekjen tidak memberikan laporan apa pun kepadanya.”
“Sejak putaran ketiga, kami sudah mencarter pesawat dan kursi kelas bisnis. Ini salah satu yang membantu timnas Indonesia bisa bermain sebaik sekarang,” kata Shin Tae Yong.
Halaman berikutnya
Akibat kelalaian tersebut, komunitas Garuda terpaksa terpecah menjadi dua kelompok berbeda. Lebih buruk lagi, pemain harus duduk di kursi maskapai ekonomi selama penerbangan jarak jauh.