Sabtu, 30 November 2024 – 16.58 WIB
Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie meminta pengusaha turut serta dalam program Presiden Prabowo Subianto. Di antaranya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Keringanan Utang UKM, dan Program 3 Juta Rumah.
Baca juga:
Budget makan enak gratis jadi Rp 10k, PKB: caranya kenyang serahkan pada ibu-ibu
Hal itu disampaikan Anindya pada Forum Anggota Luar Biasa (ALB) Pra Rapimnas Kadin Indonesia 2024.
“Ada beberapa program pemerintah yang mungkin harus kita ikuti, baik di asosiasi maupun di kamar dagang provinsi. Program Pangan Gizi Gratis (FFP) sering disebut-sebut,” kata Anindya. Di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu 30 November 2024.
Baca juga:
Pertimbangkan kemitraan antara pemerintah, otoritas keuangan dan bank untuk mempercepat program 3 juta rumah.
Anin, sapaan akrabnya, program MBG tidak hanya memberikan pangan bergizi kepada generasi muda. Namun program ini mewakili industrialisasi di lapangan agribisnis atau pertanian.
Baca juga:
Anindya Bakrie, Rapimna Kadin Nasional, mengatakan Asta Cita akan mengarah pada rekomendasi Prabowo.
“Banyak yang bilang kalau kebutuhan telur bisa 80 juta per hari, jumlah ayam 8 juta per hari, dan berkembang biak dimana-mana semakin meningkat. Tentu bukan hanya telur, ayam, daging, sekarang sudah menjadi sebuah industri. o’ zida,’ jelasnya.
Anin mengatakan, hal ini bisa menjadi peluang bagi para wirausaha. “Karena industrialisasi di Sulawesi tidak bisa menyediakan ayam, telur, dan daging, tapi dari Jawa,” ujarnya.
Selain itu, Anin meminta pengusaha ikut serta dalam program keringanan utang tersebut. Ia mengatakan pemutihan ini akan merevitalisasi UMKM dalam menjalankan usahanya.
“Karena wirausahawan kuat dimana pun bisa menjadi wirausaha yang pernah mengalami jatuh bangun. Tapi yang penting belajar dari masa lalu,” jelasnya.
Selain itu, menurut Anin, pengusaha juga harus ikut serta dalam program 3 juta rumah yang diusung Prabowo. Menurutnya, perlu menarik pengusaha kecil untuk menerima tender pembangunan perumahan terjangkau senilai 2 juta soum.
“Itu 3 juta, 2 juta itu untuk rumah terjangkau, dan banyak yang bilang itu untuk memediasi rumah-rumah yang masih tidak layak huni. Memang benar, untuk 2 juta ini, tidak ada pengusaha besar yang bisa ikut di sini. Jadi sebaiknya kalian bergabung dengan pengusaha daerah dan startup yang mengatakan, “Masa depan akan besar,” katanya.
“Juga dikatakan ada ratusan proyek perumahan di sini lembut bergantung pada. “Jadi ALB dan teman-teman di daerah jangan lewatkan kesempatan ini,” lanjutnya.
Halaman berikutnya
Selain itu, Anin meminta pengusaha ikut serta dalam program keringanan utang tersebut. Ia mengatakan pemutihan ini akan merevitalisasi UMKM dalam menjalankan usahanya.