CEO tersebut berbicara tentang Nextgen Startup Day: diskusi komprehensif tentang keberlanjutan bisnis di antara startup yang gagal

Jumat, 29 November 2024 – 22:55 WIB

Jakarta – Meningkatnya jumlah startup yang gagal tumbuh dalam 5 tahun pertama sejak awal berdirinya menjadi kekhawatiran serius mengenai pentingnya strategi keberlanjutan bisnis atau bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi pasar yang dinamis dan perubahan teknologi yang semakin cepat menghadirkan tantangan unik bagi bisnis startup.

Baca juga:

Menghubungkan industri dan digitalisasi, Kemenperin mendorong startup untuk menggenjot inovasi

Banyaknya startup yang gagal sebenarnya bukan karena kurangnya ide inovatif, melainkan karena kurangnya strategi untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Menanggapi tingginya kebutuhan akan keberlanjutan bisnis, BINUS Business School mengadakan acara hybrid CEO Speaks Nextgen Startup Day di Auditorium BINUS Senayan Jakarta.

Baca juga:

Berikut cara mudah mengurangi jejak karbon Anda saat terbang

Bertema “Memperkuat Ketahanan: Bagaimana Para Pendiri Generasi Berikutnya Dapat Berkembang dalam Perekonomian Pasar yang Berubah dengan Cepat,” acara ini akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa, alumni, mitra industri, dan masyarakat umum untuk belajar bagaimana membangun ketahanan untuk menjadikan bisnis lebih kuat dan lebih tangguh. .

Acara CEO Speaks Nextgen Startup Day diawali dengan showcase startup yang menampilkan ide-ide bisnis mahasiswa dan alumni BINUS University di kampus BINUS Kemanggisan, Senayan, Alam Sutera dan Bandung. Setelahnya, narasumber dari pemodal ventura dan pendiri bisnis mengikuti pertemuan silaturahmi dengan pimpinan BINUS University untuk memperkuat jaringan profesional.

Baca juga:

Ingin kebebasan bekerja dari mana saja? 20 Perusahaan Impian Dengan Peluang Kerja Jarak Jauh di Tahun 2025

Sesuai dengan tema, CEO Speaks Nextgen Startup Day menghadirkan talkshow santai dengan praktisi langsung yang menyoroti beragam perspektif pionir startup di tengah dinamika era digital.

Mereka adalah: Raditya Pramana (Managing Partner Venturra dan Lulusan Internasional BINUS 2015 bidang Sistem Informasi Bisnis), Melisa Irene (East Ventures Partner dan Lulusan Keuangan Internasional BINUS 2015) dan Ellen Pranata (pendiri dan CEO KLAR Smile).

Raditya dan Irene menjelaskan kondisi ekosistem startup di Indonesia saat ini dari sudut pandang investor, hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh pemodal ventura ketika memilih startup untuk didanai, dan ruang startup di Indonesia yang memiliki potensi terbesar.

Panel ini dimoderatori oleh Chico Maradona, Lulusan Eksekutif MM BINUS Business School bidang Manajemen Strategis serta Pendiri dan CEO BISA Grow.

“Tantangan bagi wirausahawan adalah fokus pada value proposition bisnisnya yang harus sangat kuat karena permintaan pasar sangat tinggi dan persaingan semakin ketat,” pungkas Raditya.

Sementara itu, Melissa menambahkan: “Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, para pendiri sekarang harus lebih tangguh, mereka harus lebih fokus pada apa yang dibutuhkan konsumennya. . Sekarang Anda tidak bisa mencoba membangun banyak hal. “Juga, kami punya menjadi lebih kreatif, lebih inovatif dan fokus pada keberlanjutan. Kita juga perlu membangun perusahaan yang tahan terhadap situasi investasi yang selamanya, naik turun, ”ujarnya.

Untuk melengkapi sudut pandang diskusi dengan pemodal ventura, Ellen KLAR menutup diskusi dengan menyoroti sisi pendiri startup yang didanai oleh Smile Ventura dan East Ventures.

Dalam diskusi tersebut, Ellen menjelaskan strategi berkelanjutan yang diterapkan dalam model bisnis unik KLAR Smile, yaitu menawarkan solusi pelurusan gigi modern dibandingkan kawat gigi tradisional dan produk perawatan gigi khusus melalui saluran yang berbeda: langsung ke klinik, merencanakan kunjungan, dan saran dari situs web. dan aplikasi ponsel pintar.

Selain itu, beliau membahas bagaimana para pendiri startup dapat meyakinkan pemodal ventura mengenai keberlanjutan model bisnis mereka, strategi untuk membangun bisnis yang terukur agar tetap relevan dan kuat dalam lingkungan pasar yang terus berubah, dan bagaimana para pendiri dapat berkontribusi terhadap ekosistem startup yang sehat di Indonesia kemungkinan pembengkakan. .

Melalui acara CEO Speaks Nextgen Startup Day, BINUS Business School ingin mendekatkan mahasiswa dan masyarakat umum dengan praktisi tingkat C, mendapatkan wawasan bisnis langsung dari para ahli, dan meningkatkan keterlibatan alumni di kampus.

Dengan cara ini, mereka dapat membangun bisnis dengan inisiatif CSR yang kuat dan hubungan masyarakat yang baik. Pada akhirnya, masyarakat akan mendapatkan manfaat dari berbagai startup inovatif yang tetap relevan dan berkelanjutan di tengah perubahan zaman, sejalan dengan semangat pemberdayaan dan dukungan BINUS University terhadap pembangunan bangsa.

Halaman berikutnya

“Tantangan bagi wirausahawan adalah fokus pada value proposition bisnisnya yang harus sangat kuat karena permintaan pasar sangat tinggi dan persaingan semakin ketat,” pungkas Raditya.



Sumber