Dampak dari memboikot produk Amerika untuk mendukung Palestina adalah bisnis lokal di negara tersebut justru menghasilkan lebih banyak uang

Selasa, 26 November 2024 – 15.29 WIB

Jakarta – Kampanye boikot produk Amerika yang dikatakan mendukung Israel masih dilakukan di berbagai negara, termasuk sebagian masyarakat di Indonesia. Gerakan boikot ini merupakan upaya mendukung kemerdekaan Palestina dari serangan Israel.

Baca juga:

Tutup 47 Gerai, KFC Rugi Rp 557 Miliar Akibat Aksi Boikot di Q3 2024

Tindakan boikot ini tentu akan berdampak pada bisnis global. Di negara tetangga Malaysia, boikot tersebut menyebabkan penutupan gerai makanan dan minuman asal Amerika.

Misalnya, Starbucks dan KFC, dua merek besar, mengalami penurunan tajam di Malaysia akibat tindakan ini. Menurut The Rakyat Post, Starbucks untuk sementara waktu menutup 50 dari 408 gerainya di seluruh Malaysia.

Baca juga:

Viral KFC Dituduh Cabut Sertifikat Halal MUI, Ini Faktanya

Penutupan tersebut terjadi di tengah boikot terhadap produk-produk Amerika, meski perusahaan mengatakan alasannya juga karena sentimen konflik di Timur Tengah. Berjaya Food, operator Starbucks di Malaysia, melaporkan kerugian sebesar RM38,2 juta (sekitar $8,6 juta) pada kuartal yang berakhir Juni 2024, karena penjualan berkurang lebih dari setengahnya dibandingkan tahun lalu.

Gambar kopi Starbucks.

Baca juga:

Netizen Serukan Boikot Baim Wong, Kenapa?

Berjaya Food mengatakan dalam pernyataannya bahwa tidak ada karyawan yang terkena dampak penutupan gerai permanen atau sementara. Pasalnya, para karyawan tersebut telah dipindahkan ke gerai terdekat untuk tetap melayani pelanggan.

Selain itu, restoran cepat saji KFC juga memberikan dampak yang besar. Pada bulan April 2024, lebih dari 100 gerai di Malaysia, terutama di negara bagian Kelantan, ditutup menyusul seruan boikot. Menurut The Straits Times, KFC mengalami penurunan tajam jumlah pelanggan dalam beberapa pekan terakhir, memaksa mereka menutup beberapa lokasi.

Profesor Mohd Nazari Ismail, ketua kelompok Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) Malaysia yang pro-Palestina, mengatakan bahwa meskipun KFC tidak ada dalam daftar boikot resmi BDS, banyak orang Malaysia yang mengaitkan merek tersebut dengan Amerika dan Israel.

Bisnis lokal bisa mendapatkan keuntungan

Di sisi lain, boikot ini akan memberikan angin segar bagi pelaku usaha lokal di Malaysia. Menurut The Rakyat Post, beberapa restoran pizza lokal dan kedai kopi seperti Bask Bear Coffee melaporkan pertumbuhan penjualan selama periode tersebut.

Misalnya, Bask Bear Coffee memanfaatkan momentum ini dengan bermitra dengan merek lokal lain seperti Village Park Nasi Lemak. Selain industri makanan dan minuman, masyarakat Negeri Jiran ini juga mulai mendukung produk lokal di daerah lain.

Halaman berikutnya

Profesor Mohd Nazari Ismail, ketua kelompok Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) Malaysia yang pro-Palestina, mengatakan bahwa meskipun KFC tidak ada dalam daftar boikot resmi BDS, banyak orang Malaysia yang mengaitkan merek tersebut dengan Amerika dan Israel.

Halaman berikutnya



Sumber