Satu orang tewas dan sedikitnya empat lainnya terluka ketika sebuah lift tidak berfungsi di tambang emas Colorado.
Para pejabat mengatakan masalah mekanis pada sistem lift tambang menyebabkan “risiko serius bagi para peserta” sekitar pukul 12 siang waktu setempat pada hari Kamis. Molly Kathleen adalah tambang emas di Cripple Creek, sebuah kota 35 mil sebelah barat Colorado Springs.
Kantor Sheriff Teller County mengatakan insiden itu menyebabkan sekelompok pendaki terjebak ratusan kaki di bawah tanah sementara para pekerja memperbaiki lift.
Belum jelas bagaimana pria tersebut meninggal, namun para pejabat mengatakan tambang tersebut tidak runtuh. Penyebab kecelakaan sedang diselidiki.
Sekitar pukul 19:45 Pemadam Kebakaran Colorado Springs mengumumkan bahwa 12 orang yang terjebak semuanya telah dibawa ke permukaan dengan selamat.
“Saya lega bahwa 12 orang yang terperangkap di tambang Molly Kathleen telah diselamatkan dengan selamat.” Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis malam, menambahkan: “Kami turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari individu yang meninggal dalam insiden ini.”
Sebelumnya, kelompok terpisah yang terdiri dari 11 orang, termasuk dua anak, berhasil diselamatkan.
Rumah sakit setempat UCHealth mengatakan tujuh pasien telah dirawat dan dipulangkan dari insiden tersebut.
Sheriff Teller County Jason Mikesell mengatakan mereka yang terjebak di bawah tanah selama lebih dari enam jam selalu berkomunikasi dengan orang-orang di bawah tanah dan tidak pernah menempatkan diri mereka dalam bahaya atau memiliki akses terhadap air, kursi atau selimut. Mereka diberi pizza setelah kembali ke Bumi.
Tambang tersebut, yang kedalamannya sekitar 1.000 kaki, berhenti beroperasi pada tahun 1960an namun terus menawarkan tur. Selama perjalanan, tamu dan pemandu mengenakan topi keras dan menaiki lift selama kurang lebih dua menit. Kemudian, saat terjadi demonstrasi mengenai penambangan emas, sebuah gerbong kereta pendek berjalan seperempat mil di bawah tanah.
Pertama kali diterbitkan: