Viral kasus panti asuhan di Medan yang diduga menganiaya bayi, kata orang tua korban

Kamis, 10 Oktober 2024 – 08:08 WIB

Medan, Viva – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan aksi kekerasan yang dilakukan seorang pengasuh terhadap seorang anak di sebuah tempat penitipan anak di Kota Medan, Sumatera Utara.

Baca juga:

Seorang anak yang ditinggal ibunya memasak jatuh ke dalam sumur di Bali

Kekerasan sudah berkali-kali terjadi, tulisnya dalam postingan video viral di akun Instagram @cctv_medan, dikutip VIVA, Kamis 9 Oktober 2024.

Baca juga:

kejam! Ketua RW di Matraman diserang menggunakan balok kayu dan dilempar dengan sepeda hingga kaki korban patah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tempat penitipan anak tersebut bernama Murni Day Care yang berlokasi di Jalan Abadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Dalam rekaman CCTV, terlihat babysitter berinisial T menganiaya balita tersebut.

Kasus babysitter diduga melakukan pemerkosaan saat sedang menyusui bayi yang diasuhnya. Dalam video tersebut, terlihat pengasuh tersebut menjambak rambut anak tersebut dan mencubit tubuh anak tersebut.

Baca juga:

Ketahuan mencuri, seorang bocah lelaki berusia 16 tahun meninggal setelah dianiaya oleh 4 pria yang lebih tua

Ibu bayi tersebut, Cici (28), mengatakan anaknya dititipkan di tempat penitipan Murni. Ia tidak menyangka putranya akan dibutuhkan seperti ini.

“(Pertama) adik saya yang mengirimkan videonya, pengiriman videonya dimulai pada 19 September 2024,” kata Cici kepada wartawan di rumahnya di Kecamatan Medan Sungal, Kota Medan, Rabu, 9 Oktober 2024.

Cici menjelaskan, ia sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta. Jadi anak itu dititipkan ke tempat penitipan anak. Ia mengatakan, pertama kali memahami perlakuan sang juru kunci. “Saya jelaskan ke adik saya, mungkin anak kurang makan, mungkin babysitternya agak kurang sabar,” kata Cici.

Cici menceritakan, puncaknya, pada 1 Oktober 2024, adiknya kembali mengirimkan video kekerasan ke CCTV. Penganiayaan tersebut diyakini telah terjadi berulang kali.

“Nah, klimaksnya tanggal 1 Oktober, setelah saya mengantar anak saya, dia memeriksa kamera video (terhubung ke ponselnya dari tempat penitipan anak), dia ingin ibunya memberinya makan, dan ternyata dia dianiaya,” Cici menjelaskan.

Cici langsung bereaksi atas dugaan aksi kekerasan tersebut dengan meminta penjelasan kepada pemilik penitipan.

“Adik saya langsung kirim videonya ke saya, dan saya langsung konfirmasi ke pemiliknya. Saya tanya bagaimana kabar pemiliknya, bagaimana penjaganya memberinya makanan seperti itu, mungkin tanggal 19 saya tidak bilang,” ujarnya. Cici.

“Pemiliknya membenarkan, nanti saya akan ke tempat penitipan anak menemui Umi. Umi sudah diberikan SP3 dan bayinya dipindahkan ke umi lain,” lanjutnya.

Apalagi, Cici mengatakan anaknya juga mengalami luka memar di bagian dada dan pipi. Tak pelak, ibu korban melapor ke Polrestabes Medan setelah tanggal 2 Oktober 2024.

Polisi berharap segera terlacak. Agar pemiliknya memeriksa kembali atau memilih pengasuh yang mumpuni, kata Cici.

Sementara itu, pemilik tempat penitipan anak Murni, Juni Azhari, mengungkapkan pihaknya telah memecat T sebagai pengasuh usaha anak tersebut.

Azhari menjelaskan kepada wartawan, “Saya tidak tahu di mana pengasuhnya. Kami sudah membawanya keluar. Teman-temannya masih berhubungan.”

Kasus Day di Medan diduga penganiayaan anak (screenshot).

Kasus Day di Medan diduga penganiayaan anak (screenshot).

Foto:

  • VIVA.co.id/BS Putra (Medan)

Juni mengaku belum mengetahui secara pasti alasan T menganiaya bayi yang baru lahir tersebut. “Kami juga heran kenapa dia punya tiga anak, kenapa dia hanya menggendong yang ini,” kata Juni.

Sementara kasusnya sedang diselidiki oleh Bareskrim Polrestabes Medan. Orang tua korban melapor ke polisi.

Halaman selanjutnya

Cici menjelaskan, ia sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta. Jadi anak itu dititipkan ke tempat penitipan anak. Ia mengatakan, pertama kali memahami perlakuan sang juru kunci. “Saya jelaskan ke adik saya, mungkin anak belum makan, mungkin babysitternya agak kurang sabar,” kata Cici.

Halaman selanjutnya



Sumber