Tri Tito Karnavian membantu pemerintah membangun kembali Posyandu Baroena Sabang

VIVA – Ketua Umum (Ketum) Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) yang juga Kepala Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tri Tito Karnavian bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kelompok Pembinaan Pusat Posyandu . , memberikan bantuan pemerintah untuk rekonstruksi gedung Baroena Posyandu di desa Ujung Kareung, kecamatan Sukajaya, kota Sabang, provinsi Aceh.

Baca juga:

Mendagri sekaligus mendampingi Presiden Jokowi dalam pembukaan PLBN ke-7

“Bantuan ini merupakan salah satu bentuk pengembangan lembaga Posyandu dan diharapkan dapat menunjang kegiatan operasional Posyandu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Tri Tito Karnavian saat memberikan sambutan di Posyandu Baroena, Kota Sabang, Selasa (1). /10/2024).

Selain itu, Tri merasa sangat senang berada di antara kader PKK, kader Posyandu, dan masyarakat. Kehadiran kelompok PKK Pusat dan Posyandu Pusat di depan Posyandu Baroena, selain untuk mempererat silaturahmi, juga dalam rangka pembinaan personel dan masyarakat. Hal ini terutama karena mereka selalu bersemangat untuk mendukung berbagai program pemerintah guna memperkuat dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Baca juga:

Kementerian Dalam Negeri meminta pemerintah daerah untuk benar-benar memahami tren inflasi

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh bapak dan ibu serta seluruh masyarakat yang telah menyambut kami dengan ikhlas dan persahabatan. Bagi saya, kehadiran bapak dan ibu di sini merupakan tanda bahwa memang ada animo yang besar terhadap pelaksanaan Gerakan PKK. ,” tambah Tri. .

Tri menjelaskan, PKK merupakan organisasi yang berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan terpencil. PKK terdiri dari 10 program utama yang mencakup berbagai bidang kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kelestarian lingkungan.

Baca juga:

Menurut Kementerian Dalam Negeri, Jokowi pindah kediamannya ke Solo pada September lalu

Pada saat yang sama, peran PKK dalam pemberdayaan masyarakat di Kota Sabang sangatlah penting.

“Saya melihat banyak potensi yang bisa digarap dengan program dan kegiatan PKK, seperti program Posyandu, pengembangan ketahanan pangan dan pelatihan keterampilan. Program-program tersebut telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan keluarga,” tambahnya. kata Tri.

Ia juga berharap agar program dan kegiatan tersebut tidak hanya bersifat seremonial saja, melainkan hanya melibatkan pengurus atau sekedar pelengkap tanpa adanya masukan yang berdampak. Tri berharap jajarannya memberikan dukungan nyata, konkrit, dan inovatif. Selain itu juga fokus pada pemberdayaan dan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Saya memahami bahwa kondisi alam kota Sabang menyulitkan personel dalam menjalankan programnya. Namun hal tersebut tidak boleh menjadi kendala dalam pelaksanaan program jika pelaksanaan program disesuaikan dengan alam dan budaya setempat. Di sisi lain, potensi sumber daya alam “Peluang luar biasa ini merupakan peluang emas yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” kata Tree.

Selain itu, kata Tri, Provinsi Aceh masih mempunyai tugas untuk menekan laju penurunan tersebut. Jika dibandingkan dengan target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024, Sabang masih berupaya menurunkan angka stunting yaitu sebesar 8,7 persen atau sekitar 260 anak pada Agustus 2024. Perlu adanya intervensi hingga grafiknya menurun.

“TP PKK bersama jajaran harus mendukung tujuan tersebut dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK, mulai dari edukasi pola hidup sehat, penguatan ketahanan pangan keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga hingga turun tangan langsung dalam mencapai tujuan tersebut,” kata Tri.

Pada kesempatan tersebut, TP PKK bersama TP Posyandu menyalurkan bantuan pemerintah berupa sembako. Hal ini sebagai bentuk pembinaan terhadap kader PKK dan masyarakat di Provinsi Aceh khususnya Sabang.

“Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat khususnya lansia, ibu hamil, anak pendek, penyandang disabilitas dan keluarga miskin, serta menjadi insentif bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. makhluk. kata Pohon.

Di sisi lain, jelas Tri, transformasi Posyandu ditandai dengan perubahan cara pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan ini tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, namun bergerak melayani enam bidang Standar Pelayanan Minimum (SPM). Untuk Pendidikan ini; Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perumahan rakyat; Kedamaian, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas); dan sosial. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu yang merupakan pedoman dalam pemberian pelayanan di Posyandu.

“Kepada seluruh staf PKK dan staf Posyandu, saya sangat mengapresiasi dedikasi dan kerja yang telah dilakukan selama ini. Peran staf dalam membangun masyarakat yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing sangat besar. Saya berharap minat ini terus berlanjut dan ditingkatkan sehingga agar kita bisa berkontribusi lebih besar lagi kedepannya,” ujar Tri Tito Karnavian.

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, pengurus PKK dan TP Posyandu Pusat serta Pj Gubernur turut hadir dalam acara ini. Walikota Sabang Andri Nurman. Selain itu ada juga Pi. Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu Wali Provinsi Aceh Nana Safrizal beserta pengurus, Pj. Ketua Pengurus Pusat PKK sekaligus Walikota Posyandu Sabang Zikri Hayati bersama pengurus, pegawai Forkopimda Provinsi Aceh dan Kota Sabang, Ketua Organisasi Wanita Provinsi Aceh dan Kota Sabang, serta personel PKK.

Halaman berikutnya

Selain itu, kata Tri, Provinsi Aceh masih mempunyai tugas untuk menekan laju penurunan. Jika dibandingkan dengan target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024, Sabang masih berupaya menurunkan angka stunting yaitu sebesar 8,7 persen atau sekitar 260 anak pada Agustus 2024. Perlu adanya intervensi hingga grafiknya menurun.



Sumber