Rabu, 2 Oktober 2024 – 16:55 WIB
Jakarta, VIVA – Rabu sore, 2 Oktober 2024, jenazah Marissa Hake dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Rombongan yang membawa jenazah sampai di pemakaman sekitar pukul 15.41 WIB.
Baca juga:
Marissa Hake membatalkan partisipasinya dan diundang ke acara tersebut oleh Kedutaan Besar Uzbekistan sebelum kematiannya
Pemakaman dimulai sekitar pukul 15.48 WIB. Ikang Fawzi yang masih terlihat kaget membawa jenazah istrinya ke kuburan untuk terakhir kalinya. Pindah lagi, oke?
Ikang tampak tak kuasa menahan air mata saat pemakaman. Di penghujung upacara pemakaman, Ikang Fawzi mengucapkan terima kasih kepada kerabat dan rekannya yang telah mengantarkan jenazah istrinya ke tempat terakhir.
Baca juga:
Oleh Marissa Hake sambil menahan air mata, Ikang Fawzi: Air Mata, Air Mata
“Pertama-tama, aku “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah memanjatkan doa ikhlas dan khusyuk hingga pemakaman istri tercinta,” ujarnya di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Baca juga:
Marissa Hake diduga mendapat firasat sebelum kematiannya
Dalam sambutannya, Ikang Fawzi mengaku dengan suara bergetar bahwa dirinya sangat bahagia menjadi suami Marissa Hake.
Marrisa Grace binti Alan Haque, istriku tercinta, Masya Allah, aku diberkati menjadi suamimu, katanya.
Ikang juga mengenang bagaimana istrinya berjuang hingga akhir hayatnya untuk mendapatkan jabatan guru besar. Hal inilah yang membuat Ikang merasa image istrinya berbeda dengan wanita lainnya.
“Wanita kuat, hebat yang berjuang sampai akhir untuk mendapatkan jabatan guru besar, itulah yang saya rasakan yang membuat istri saya berbeda dari yang lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Soraya Hake membeberkan kronologi meninggalnya sang kakak. Marissa aktif seperti biasa pada Selasa 1 Oktober 2024. Mendiang Marissa pun sempat berbincang dengan Ikang Fawzi pada Selasa malam. Namun setelah itu, sang kakak dikabarkan tidak bergerak atau pun merespons. Terakhir, Ikang Fawzi membawa istrinya ke rumah sakit di kawasan Bintaro untuk memastikan kondisinya.
Menurut pihak keluarga, khususnya Ikang, suaminya, tidak ada tanda-tanda. Jadi mereka menjalankan urusannya seperti biasa, lalu pulang, lalu bertemu di ruang atas pada malam harinya. Dan menurut informasi, adik saya sudah tidak bergerak lagi. Artinya dengan koordinasi yang cepat akhirnya mereka dibawa ke RS Premier Bintaro untuk diambil akta kematiannya untuk dipastikan apakah kematiannya terjadi atau tidak, ujarnya.
Soraya juga mengatakan selama ini adiknya tidak pernah mengeluhkan kesehatannya. Mendiang Marissa Hake juga tidak menderita sakit hingga saat ini.
“Tidak ada (keluhan). (Riwayat penyakit) tidak. Dalam kondisi baik, aktif, dll, membuat semua orang terkesan. Jadi saya pikir itu mungkin disebut kematian,” katanya.
Halaman berikutnya
Ikang juga mengenang bagaimana istrinya berjuang hingga akhir hayatnya untuk mendapatkan jabatan guru besar. Hal inilah yang membuat Ikang merasa image istrinya berbeda dengan wanita lainnya.