Rabu, 2 Oktober 2024 – 09:04 WIB
VIVA – Menteri Sosial Saifullo Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul pada Selasa (1/10/2024) menerima Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angki Yudistiya. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Sosial dan delegasi khusus Presiden membahas permasalahan tersebut usai pertemuan Pengurus Pusat Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (DPP PPDI) dengan Presiden.
Baca juga:
Kemensos perkuat kerja sama dalam pemberantasan kasus kekerasan terhadap anak
Pertemuan PPDI dan Presiden sebelumnya terkait dukungan organisasi penyandang disabilitas.
Saifullah Yusuf, Menteri Sosial, mengatakan: “Kami mencoba membentuk sekretariat untuk membantu penyandang disabilitas di organisasi ini.”
Baca juga:
Kementerian Sosial hadir untuk merehabilitasi anak-anak korban gempa Bandung
Asisten Khusus Presiden Angki Yudistira menegaskan, upaya sekretariat tersebut merupakan perkembangan baru dalam mewujudkan Indonesia ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
Baca juga:
Kapan dana bansos PKH sebesar Rp 1 juta cair? Catat tanggalnya!
Nantinya dengan adanya sekretariat, teman-teman penyandang disabilitas bisa berdiskusi bersama untuk melaksanakan kebijakan pemerintah yang diperlukan, kata Angki.
Angki menambahkan, harapannya di bawah kepemimpinan Gus Ipul dapat menerapkan kebijakan terkait penyandang disabilitas untuk mencapai cita-citanya. Menurut Angki, untuk menggairahkan perekonomian penyandang disabilitas dimulai dari pendidikan dan mengasah bakat atau kemampuannya. Berikutnya adalah kemandirian yang harus dicapai melalui kerja (baik formal maupun informal) dan keterlibatan penyandang disabilitas di sektor swasta, perusahaan publik, dan pemerintah.
“Saat ini ketersediaan lapangan kerja lebih bersifat formal dan selisihnya sangat tinggi, sehingga pemerintah melalui PP Nomor 70 Tahun 2019 salah satunya melalui perekrutan penyandang disabilitas,” imbuhnya.
Kementerian Sosial sebagai kementerian teknis di bidang pelayanan terhadap penyandang disabilitas bersatu padu dalam penyelenggaraan upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas melalui program rehabilitasi, pemberdayaan dan menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat, sehingga penyandang cacat menerima pelatihan kejuruan dan teknis, bekerja di perusahaan dapat dilakukan
Pertemuan tersebut juga membahas rencana peningkatan keterampilan dan kreativitas penyandang disabilitas melalui Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Halaman berikutnya
“Saat ini ketersediaan lapangan kerja sebagian besar bersifat formal dan kesenjangannya sangat besar sehingga pemerintah melalui PP Nomor 70 Tahun 2019 salah satunya melalui perekrutan penyandang disabilitas,” imbuhnya.