Rabu, 2 Oktober 2024 – 10:17 WIB
Tunggu, HIDUP – Seseorang yang diduga Fahri Nusantara pada ASN Dinas Perhubungan di Parepare (Dishub), Sulawesi Selatan, membuat warga menolak pendirian sekolah Kristen di wilayah tempat tinggalnya.
Baca juga:
PBB mengatakan serangan Israel ke Lebanon akan menimbulkan dampak yang “sangat serius”.
Fahri yang juga disebut-sebut sebagai guru atau tokoh agama itu mengungkapkan keberatannya dalam forum diskusi pada Sabtu, 28 September 2024.
Fahri mengimbau warga menolak pendirian Sekolah Kristen Gamaliel di Desa Watang Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Baca juga:
Iran mengatakan akan menyerang pangkalan sekutu Israel dengan “serangan hebat”.
Dalam video yang viral di media sosial, Fahri dengan lantang menyatakan akan mengacaukan situasi damai di Parepare seperti situasi kelam konflik sektarian di Poso, Sulawesi Tengah.
Baca juga:
ASN di Tangerang bisa membantu kampanye dengan tugas tersebut, namun ada syaratnya
Bahkan, Fakhri menyatakan siap memimpin perang. “Tentukan saja kapan perang akan terjadi, saya yang memimpin perang. – Kita lihat siapa yang menang,” kata Fakhri. YouTube VIVARabu, 2 Oktober 2024.
“Parepare Poso akan kita lakukan,” ujarnya dengan nada menantang.
Fahri berseloroh, ia hanya perlu menelepon 10 nomor telepon temannya untuk mengajak 1.000 orang datang ke Parepare untuk berperang.
Sontak pernyataan Fahri ini mendapat banyak reaksi dari warganet. Bahkan banyak pihak yang mengkritisi pernyataannya dan meminta Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo segera menangkapnya.
“Tolong Kapolri, ini ancaman, kami tidak ingin tragedi konflik sektarian di Poso terulang kembali.” salah satu pengguna berkomentar.
“Saya juga seorang Muslim, tapi saya berharap orang-orang seperti itu ditangkap dan dipenjarakan.” kata warganet.
“Harus ada perlawanan tegas terhadap mereka yang menyebarkan benih perpecahan nasional.” Penulis web lain.
“Polisi harus menangkap provokator yang menyebabkan kerusuhan seperti itu,jelas warganet.
Halaman berikutnya
Fahri berseloroh, ia hanya perlu menelepon 10 nomor telepon temannya untuk mengajak 1.000 orang datang ke Parepare untuk berperang.