Selasa, 1 Oktober 2024 – 16:20 WIB
VIVA – Menggunakan artileri berat, milisi Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran yang menyasar unit militer Israel di Lebanon selatan pada Senin 1 Oktober 2024. Hizbullah mengklaim berhasil menghentikan gerak maju Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Baca juga:
4.831 Prajurit Kostrad Diangkat, Ini Kata Pangkostrad Letjen TNI Muhammad Hasan
Ribuan tentara Israel menjadi sasaran serangan roket dan artileri Hizbullah di dekat kota Odaisse dan Kfar Kella (Kafr Kila), yang hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan Israel.
Menurut laporan referensi VIVA militer dari Agensi AnadoluDalam keterangan resminya, Hizbullah menyebut tindakan tersebut merupakan “confirmed attack” atau serangan yang disengaja terhadap militer Israel.
Baca juga:
Pangkalan militer Amerika dibom dengan rudal misterius
Hizbullah melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukannya juga menembakkan puluhan mortir ke gerbang desa Shtula, di Galilea Atas, di Israel selatan.
Baca juga:
Temui Hashim Safieddin, Keponakan Nasrullah yang Diduga Pemimpin Hizbullah Berikutnya
“(Kami) menargetkan pergerakan tentara musuh Israel di dekat taman Odaisse dan Kfarkela dengan senjata yang sesuai,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
“(Sasaran penyerangan) adalah tentara Israel di gerbang kota Shtula di Galilea Atas, Israel utara, dengan peluru artileri dan mereka langsung mengenai sasarannya,” lanjut pernyataan Hizbullah di jaringan Telegram.
Diterbitkan di laporan lain VIVA militer dari Yediot AhronothMiliter Israel mengatakan, sirene peringatan berbunyi keras di desa Shtula. Sinyal ini muncul setelah ditemukan dan mendaratnya tiga rudal Hizbullah di lapangan terbuka.
Sementara itu, ada laporan lain VIVA militer dari Galei TzahalTentara Israel mengklaim Hizbullah meluncurkan lebih dari 100 roket ke negara Zionis itu sejak pagi. Akibat ledakan tersebut, kebakaran besar terjadi di Desa Afek, Galilea Barat.
Di sisi lain, militer Israel juga menyerang tiga wilayah di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut. Serangan tentara Zionis dimulai pada Senin malam, 30 September 2024 waktu setempat.
Serangan itu terjadi beberapa menit setelah tentara Israel mengeluarkan perintah ilegal terhadap warga sipil Lebanon, di Lailaki, Haret Hreik dan Burj al-Barajneh.
Pemberitahuan evakuasi kepada warga sipil dikeluarkan oleh juru bicara IDF Letkol Avichai Adrae melalui akun X (Twitter). Tentara Israel juga membagikan foto peta wilayah tersebut untuk mendorong evakuasi ke tempat yang aman.
Halaman berikutnya
Dalam laporan VIVA Military lainnya dari Yedioth Ahronoth, tentara Israel mengatakan sirene peringatan terdengar keras di desa Shtula. Sinyal ini muncul setelah ditemukan dan mendaratnya tiga rudal Hizbullah di lapangan terbuka.