Dengan utang sektor stabil yang mencapai IDR 793,6 triliun, portofolio BRI memenuhi standar ESG internasional

Kamis, 19 September 2024 – 18:26 WIB

VIVA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya menciptakan dampak positif melalui praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam setiap operasional bisnis. Diketahui, eksekusi satu semester I-2024 untuk penyaluran kredit pada sektor stabil (sustainable financing) telah mencapai Rp793,6 triliun atau 65,2% dari total pembiayaan dan obligasi korporasi yang dilakukan BRI.

Baca juga:

Dana kelolaan BRI Investment Management tumbuh 32,39% hingga Agustus 2024

Direktur Kepatuhan BRI A. Solicin Lutfiyanto mengatakan, dalam menyalurkan pinjaman ini, perseroan akan terus memastikan seluruh portofolio investasi dan pinjaman memenuhi standar ESG. Hal itu disampaikan dalam media briefing penguatan BUMN menuju Indonesia Emas bertajuk “Memaksimalkan Peran Lembaga Jasa Keuangan di Era ESG” di Sarina, Jakarta Pusat, Kamis (12/09/2024). Ekonom Ryan Kiryanto juga turut serta dalam acara tersebut.

Dalam penyaluran kredit berkelanjutan, BRI tetap fokus pada penyaluran kredit KKUB (Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan) yang terdiri dari penyaluran kredit bidang sosial sebesar Rp699,8 triliun, disusul penyaluran kredit KUBL (Kegiatan Usaha Sadar Lingkungan) sebesar Rp898. triliun KUBL terdiri dari alokasi kredit pada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan ekologi senilai Rp60,83 triliun, transportasi hijau Rp11,47 triliun, energi terbarukan Rp6,48 triliun, dan sektor KUBL lainnya Rp11 triliun.

Baca juga:

10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI BUMN akan membagikan dividen paling besar kepada negara

“Sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan, BRI telah melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan seluruh portofolio investasi dan pinjaman yang dikeluarkan memenuhi standar ESG, salah satunya adalah identifikasi pinjaman sektor hijau yang berkaitan dengan lingkungan. Kegiatan (KUBL),” ujarnya.

Dokumen ini sesuai dengan PJT Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pembiayaan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Badan Usaha Milik Negara; POJK Nomor 60 Tahun 2017 tentang Penerbitan Surat Utang Ramah Lingkungan (green bond); dan POJK no. 18. Kemudian, dalam memberikan pinjaman, BRI mengacu pada Loan Portfolio Guide (LPG) yang menjelaskan persyaratan pinjaman, termasuk penggunaan checklist terkait aspek ESG. Aspek ESG merupakan salah satu aspek Kenali Pelanggan Anda (KYC) yang menegaskan apakah calon peminjam memiliki permasalahan lingkungan, sosial, hukum, atau prosedur.

Baca juga:

Utamakan Edukasi Dibanding Advokasi, Direktur Utama BRI Sunarso Bagikan 5 Langkah Mendorong UKM Indonesia Tumbuh

“BRI mengambil pendekatan holistik dalam menilai risiko-risiko LST, mulai dari mengidentifikasi sektor-sektor berisiko tinggi hingga menerapkan standar yang ditetapkan oleh regulator untuk memitigasi potensi dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan,” ujarnya.

Terdapat beberapa upaya BRI untuk menilai risiko terkait faktor-faktor ESG, termasuk pra-penyaringan LPG dan kebijakan kredit sub-sektor.

Sementara itu, ekonom Ryan Kiryanto juga memuji komitmen BRI terhadap prinsip-prinsip ESG. Menurutnya, BRI telah berhasil memasukkan prinsip-prinsip ESG ke dalam operasionalnya secara transparan dan berdampak nyata.

“BRI adalah contoh cemerlang dari lembaga keuangan yang tidak hanya memenuhi standar ESG, namun juga menunjukkan dedikasi yang konsisten dalam menerapkannya,” kata Ryan.

Perusahaan bersandi BBRI ini dinilai berpotensi mendorong perbankan lain untuk mengikuti jejaknya. BRI telah menjadi role model di industri perbankan Indonesia dengan kinerja yang mengesankan.

“BRI adalah contoh nyata bagaimana lembaga keuangan dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan menciptakan dampak positif melalui praktik ESG yang baik,” tutup Ryan.

Dengan pengakuan dari berbagai pihak, BRI semakin memantapkan posisinya sebagai pemimpin dalam penerapan prinsip-prinsip ESG di sektor perbankan, menunjukkan bahwa keberhasilan dalam keberlanjutan bukan hanya sekedar tujuan, namun merupakan bagian integral dari strategi dan operasional perusahaan.

Halaman berikutnya

Sementara itu, ekonom Ryan Kiryanto juga memuji komitmen BRI terhadap prinsip-prinsip ESG. Menurutnya, BRI telah berhasil memasukkan prinsip-prinsip ESG ke dalam operasionalnya secara transparan dan berdampak nyata.



Sumber