Rabu, 18 September 2024 – 01:58 WIB
Jakarta, VIVA – Perceraian Maya Estianti dan Ahmad Dani pada tahun 2008 lalu menjadi momen paling kelam bagi ketiga anaknya Al, El dan Dul. Diketahui, ketiga anak Maya dan Dani tidak diizinkan ayahnya bertemu Maya Estianti.
Baca juga:
Maya Estianti mengungkap tanggal pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguiz
Al Ghazali, putra sulung Maya dan Ahmed Dani, mengaku momen tak bisa bertemu ibunya bersama kedua adiknya merupakan momen paling pahit dalam hidupnya.
“Iya, mungkin ada orang-orang tua. Ini yang nggak bisa ketemu Ibu seperti ini,” ucapnya mengutip cuplikan Natahsa Wilona dan Podcast Al Ghazali beberapa tahun lalu.
Baca juga:
Foto Maya Estianti dan Irwan Mussri di Italia Badai Pujian, Netizen: Couple Goals!
Al-Ghazali dengan berlinang air mata pun menceritakan bagaimana ia berjuang saat tidak diperbolehkan bertemu dengan ibunya. Al mengaku bahkan mencuri kesempatan mendatangi rumah Maya Estianti.
“Akhirnya aku ingin membantumu di rumah Ibu seperti ini,” ucapnya.
Baca juga:
Dampak perceraian orang tua pada Ghazali: 5 tahun hidup dalam kesakitan
Al menjelaskan, saat itu dirinya dan kedua adiknya, El dan Dul, dilarang bertemu Maya Estianti yang jatuh ke tangan Ahmed Dani.
“Pertama, hak perwalian, dia masih di bawah umur,” ujarnya.
Saat itu, ia yang masih di bawah umur belum bisa marah dan memahami alasan ia dan kedua adiknya tidak boleh bertemu dengan ibu kandungnya, Maya Estianti.
“Soalnya aku masih kecil dan nggak ngerti apa-apa. (Kalau aku besar baru tahu) haha,” ungkapnya.
Pacar Alyssa Daguiz pun mengenang momen mengharukan saat pertama kali bertemu Maya Estianti. Momen ini terjadi sekitar tahun 2012/2013. Saat itu, Maya memutuskan untuk pergi ke rumah Ahmed Dani dan memberikan kejutan ulang tahun kepada putra sulungnya.
Dan dia masih ingat betul bahwa ibunya tidak membawakannya kue ulang tahun, melainkan korek api. Maya sendiri yang menyalakan korek api agar Al mengucapkan selamat ulang tahun kepada putra sulungnya, “Terus ada yang mengagetkanku di hari ulang tahunku yang menurutku momen paling menyedihkan, aku terharu. Makanya kamu tidak boleh pulang. lalu Bu “Tahun 2012-2013 aku memecahkan pager di hari ulang tahunku. “Ibuku tidak membawakanku kue, aku hanya membawa korek api dan rasanya seperti, ‘Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun,’ dan ibuku menangis,” katanya.
Halaman selanjutnya
Saat itu, ia yang masih di bawah umur belum bisa marah dan memahami alasan ia dan kedua adiknya tidak boleh bertemu dengan ibu kandungnya, Maya Estianti.