Minggu, 15 September 2024 – 19:07 WIB
Jakarta, VIVA – Indonesia sedang dilanda badai, jumlah kelas menengah terus menurun, padahal mereka adalah penggerak utama perekonomian negara. Pengelolaan keuangan yang akurat adalah salah satu cara untuk bertahan bahkan berkembang dalam situasi sulit ini.
Baca juga:
3 Indikator Kelas Menengah Indonesia Jatuh, Tak Bisa Dihindari!
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah di tanah air menunjukkan tren penurunan yang signifikan sejak pandemi Covid-19. Dalam praktiknya, hal ini berdampak langsung pada konsumsi dan tabungan rumah tangga masyarakat.
Berdasarkan laporan, pada tahun 2019 total kelas menengah mencapai 57,4 juta orang. Sedangkan pada tahun 2024 sebesar 16,5 persen atau 9,5 juta orang mencapai 47,9 juta orang.
Baca juga:
Rencana KRL menggunakan NIK berisiko merugikan kesejahteraan masyarakat kelas menengah
Penyebab penurunan tersebut karena berbagai faktor yang memberikan tekanan pada keuangan masyarakat kelas menengah. Mulai dari kenaikan harga hingga perubahan gaya hidup berdampak pada menurunnya daya beli dan tabungan masyarakat kelas menengah.
Baca juga:
Daftar Aplikasi Pinjaman Syariah Online, Apakah Bisa Langsung Lunas?
Dikutip dari keterangan resmi Grant Thornton Indonesia pada Sabtu 14 September 2024, organisasi di bidang asuransi dan jasa perpajakan berbagi masukan mengenai pedoman pengelolaan keuangan dalam menghadapi situasi perekonomian saat ini. Harapannya, masyarakat kelas menengah bisa bertahan bahkan memiliki kondisi keuangan yang lebih baik.
“Penurunan kelas menengah merupakan masalah besar yang memerlukan solusi komprehensif. “Kami, Grant Thornton Indonesia, percaya bahwa dengan perencanaan keuangan yang matang dan strategi yang tepat, kelas menengah tidak hanya akan bertahan, tetapi juga tumbuh,” kata CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani.
Diversifikasi sumber pendapatan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghilangkan tekanan ekonomi adalah dengan mencari sumber pendapatan tambahan (passive income). Baik melalui investasi atau usaha sampingan.
Diversifikasi sumber pendapatan membantu menstabilkan situasi keuangan. Untuk memperoleh pekerjaan tambahan, masyarakat kelas menengah diharuskan memperoleh atau menambah keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan kondisi pasar untuk meningkatkan daya saing.
Manajemen dan pembayaran hutang
Pengendalian utang merupakan strategi kelangsungan hidup yang penting dalam situasi ekonomi yang sulit. Fokus pada pelunasan utang yang ada untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang, terutama utang berbunga tinggi.
Beragamnya kemungkinan pengajuan pinjaman online (pinjol) yang ada juga harus disikapi dengan bijak. Berhati-hatilah agar uang yang Anda pinjam tidak hanya digunakan untuk kepuasan instan dengan gaya hidup konsumeris.
Pertimbangkan juga kemampuan Anda dalam membayar kembali pinjaman tersebut. Jangan repot-repot menggali lubang dan menutup lubang yang cenderung membebani keuangan kelas menengah.
Meningkatkan literasi keuangan
Dengan meningkatnya tekanan ekonomi, literasi keuangan menjadi semakin penting. Meningkatkan pemahaman tentang perencanaan keuangan dan pengelolaan aset dapat membantu masyarakat kelas menengah mengambil keputusan yang lebih cerdas.
Saat ini sangat mudah untuk menemukan platform pembelajaran online yang memberikan kemudahan dalam meningkatkan keterampilan. Jam kerjanya fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan pekerjaan utama Anda dan tarifnya relatif terjangkau.
Grant Thornton Indonesia juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, dalam menciptakan lingkungan yang mendukung stabilitas perekonomian kelas menengah. Informasi keuangan yang inklusif dan akses terhadap layanan keuangan yang lebih baik adalah kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Halaman selanjutnya
Sumber: Freepik