Tingkatkan Potensi Wisata di Bangkep, Anwar Hafid Bangun Pelabuhan Salakan Rp 56 Miliar

Sabtu, 14 September 2024 – 22:53 WIB

Sulawesi Tengah, VIVA – Calon Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid fokus pada pembangunan dan peningkatan fasilitas pelabuhan Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal ini untuk mengembangkan potensi pariwisata dan bahari yang sangat besar di wilayah tersebut.

Baca juga:

Fadil Rahmi akan menggantikan Tu Sop sebagai wakil gubernur Bustami pada pemilihan Gubernur Aceh

Anwar Hafid selaku anggota DPR mengusulkan anggaran sebesar Rp56 miliar untuk perbaikan pelabuhan Salakan. Upaya ini dimasukkan dan disepakati dalam penetapan APBN 2025.

“Pada penetapan APBN 2025 kemarin, saya mendapat anggaran sekitar Rp 56 miliar untuk membangun pelabuhan Salakan,” kata Anwar Hafid pada Sabtu, 14 September 2024.

Baca juga:

PIK 2 Tangerang akan hadir di PSN, Sandiaga: Kabinet akan melanjutkan

Wisatawan asing. (gambar)

Menurutnya, pembangunan pelabuhan ini sangat penting bagi peningkatan akses dan lalu lintas di kawasan, terutama peningkatan kapasitas maritim dan lalu lintas. Ia melihat banyak wisatawan asing yang datang ke Bangkok untuk menikmati keindahan Danau Paysupok.

Baca juga:

Dengan dukungan komunitas otomotif, Airin mengajak Sinergi untuk memajukan pariwisata Banten

“Potensi wisata di Bangkep sangat besar, potensi bahari belum kita bicarakan, makanya saya sangat mendukung Bangkep,” ujarnya.

Tidak hanya itu. Anwar Hafid juga melaksanakan pembangunan Pedoman Jalan Daerah (IJD) di sembilan kabupaten di Sulawesi Tengah, termasuk Bangkep. Pembangunan IJD di Sulteng akan dilakukan di sembilan kabupaten antara lain Tolitoli, Sigi, Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan, Poso, Buol, Morowali Utara, dan Morowali.

Proyek senilai hingga Rp330,4 miliar ini telah memberikan dampak positif terhadap konektivitas dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Anwar Hafid mengatakan, masih banyak inovasi yang ingin diterapkan untuk Sulteng. Meski banyak yang skeptis terhadap setiap idenya, bahkan dianggap mustahil untuk diimplementasikan. “Saya pikir saya punya ide-ide gila, tapi biasanya saya melakukan ide-ide gila saya,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Proyek senilai hingga Rp330,4 miliar ini telah memberikan dampak positif terhadap konektivitas dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Halaman selanjutnya



Sumber