Sang ayah ingin mengkremasi putrinya di Ternate

Minggu, 15 September 2024 – 02:25 WIB

Hidup Ternat — Seorang pria bernama Aywan Hassan (44) di Ternate, Maluku Utara tega membakar putrinya berhuruf MH hingga berlumut hitam.

Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong mengatakan, korban berusia 13 tahun tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Chasan Boesoiri Ternate. Korban disebut mengalami luka bakar hingga 65 persen di sekujur tubuhnya.

Baca juga:

DPR menyarankan pemerintah meniru AS dalam menangani kasus kekerasan anak dengan CPS

Korban mengalami luka bakar sekitar 65 persen. Korban saat ini masih dirawat di IGD RSUD Chasan Boesoiri Ternate, kata Omar saat dimintai konfirmasi, Sabtu, 14 September 2024.

Dijelaskannya, kasus kekerasan tersebut bermula saat korban keluar rumah pada Selasa 10 September 2024 sekitar pukul 01.20 WIB. Korban diketahui bersama temannya ke Kecamatan Oba Utara, Kota Tidor, Kepulauan Tidor.

Baca juga:

Hal itu terungkap! Alasan Celine Evangelista Marah dengan Istri Baru Stefan William

Gambar garis polisi di lokasi kejadian.

Sang ayah ingin mengkremasi putrinya di Ternate

Baca juga:

Politik Netral Tak Bantu Putra Irgen Karioto Maju Sebagai Calon Wakil Bupati Garut 2024

Kasus ini bermula saat korban keluar rumah tanpa memberitahu orang tuanya. Diduga korban pergi ke lingkungan Sofifi bersama temannya Tina, ujarnya.

Beberapa jam kemudian, sang ayah mencari korban dan langsung menanyakan keberadaannya kepada rekan-rekannya. Tina saat ditanyai mengaku bersama korban, hanya Tina yang pulang duluan dan korban masih tertinggal dan tidak mau pulang.

Oleh karena itu, korban digeledah oleh orang tuanya dengan bertanya kepada teman korban, Tina. Setelah Tina mengaku dan mengatakan bahwa benar dia pergi ke Sofia bersama korban dan kemudian tidak kembali karena Tina pergi ke Ternate. Korban tidak ayo duluan,- kata Umar.

Setelah terungkap keberadaannya, kata Omar, korban dijemput dan dibawa pulang pada Kamis, 12 September 2024 sekitar pukul 22.20 WIB. Sesampainya di rumah, pelaku langsung memotong rambut korban. Kemudian penjahat pergi membeli lilin dan menjatuhkannya ke kaki korban. Tak sampai di situ, pelaku kemudian mengambil minyak tanah dari dapur.

“Setelah korban sampai di rumahnya di Desa Kota Baru Ternate, korban langsung mencukur rambutnya. Kemudian mengambil minyak tanah dari dapur,” ujarnya.

Umar mengatakan, minyak tanah yang diambil kemudian dituangkan ke dalam tutup galon lalu disiramkan ke kepala korban hingga pakaiannya basah. Korban kemudian dibakar hingga tewas. Rekan korban, Tina, mendengar teriakan korban lalu bergegas menyiramkan air untuk memadamkan api.

Korban berteriak keras. Tina mendengarnya lalu pergi mengambil air dan langsung memadamkan korban. Api membakar korban, ujarnya.

Umar pun menegaskan, kasus ini harus segera ditindaklanjuti, karena termasuk dalam lingkup kekerasan terhadap anak. Kasus ini bukan merupakan tindak pidana ringan, namun merupakan tindak pidana nyata sehingga mau tidak mau ada yang melaporkannya, tetap menunggu hukumnya.

“Masyarakat melapor atau tidak, setahu kami laporan itu wajib kami tindak lanjuti dan laporan itu tidak bisa kami abaikan,” ujarnya.

Apalagi, Umar menambahkan, pihaknya belum bisa mengungkap motif dibalik pembakaran korban. Sebab, tangan pelaku juga ikut terbakar. “Dari kejadian tersebut kami masih belum bisa menjawab apa motifnya. Karena tangan bapaknya juga ikut terbakar, sehingga kami masih belum bisa menanyakan keterangannya,” ujarnya.

Nenek Dedeh

Mamah Dedeh memberikan beberapa nasihat cerdas mengenai generasi sandwich

Menurut Mamadideh, sesekali bertanya kepada anak boleh saja. Namun menurutnya, selama orang tua mampu menafkahi dirinya, sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan

img_title

VIVA.co.id

13 September 2024



Sumber