Dukungan AS terhadap Israel telah membuat marah seluruh negara menjelang pemilihan presiden

Sabtu, 14 September 2024 – 13:15 WIB

Amerika Serikat, VIVA – Menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November, suasana politik menjadi semakin tegang. Dua isu utama yang menjadi fokus adalah krisis ekonomi dan krisis yang sedang berlangsung di Gaza Agensi Anadolu.

Baca juga:

Gedung Putih: Pembunuhan Aktivis Turki-Amerika oleh Israel Mengerikan

Masyarakat Amerika semakin frustrasi dengan masalah ekonomi dan inflasi yang tinggi. Ketidakpuasan ini semakin meningkat karena dukungan pemerintah AS terhadap tindakan Israel di Gaza yang dianggap banyak pihak sebagai genosida.

Pada Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan lalu di Chicago, Senator independen Bernie Sanders, yang dikenal karena penentangannya terhadap kebijakan pro-Israel, mendapat sambutan hangat ketika ia menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya ketidakpuasan pemilih menjelang pemilu.

Baca juga:

Polisi melepaskan CCTV saat Bon Jovi menyelamatkan lansia dari upaya bunuh diri di jembatan

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Institute for Social Policy and Insights pada bulan April menemukan bahwa 78% pemilih Partai Demokrat mendukung gencatan senjata permanen di Gaza.

Di antara pemilih Muslim, 89% dari Partai Demokrat, 72% dari Partai Republik, dan 91% di negara bagian yang tidak disebutkan namanya mengatakan dukungan terhadap gencatan senjata akan mempengaruhi suara mereka pada pemilu 2024.

Baca juga:

Senator AS: Berhenti memberikan uang kepada mesin perang Netanyahu

Jajak pendapat pada bulan April menemukan bahwa 77% warga Amerika tidak menyetujui kebijakan ekonomi dan inflasi pemerintahan Joe Biden, sementara 55% tidak menyetujui kebijakan luar negeri pemerintahan tersebut.

Partai Republik telah memilih mantan Presiden Donald Trump sebagai kandidatnya, sedangkan Partai Demokrat telah mencalonkan Wakil Presiden Kamala Harris.

Namun, posisi kedua kandidat Israel membuat banyak pemilih Muslim Amerika dan pendukung Palestina merasa terasing, menyebabkan beberapa pemilih ragu-ragu atau memilih kandidat dari pihak ketiga.

Selama Konvensi Nasional Partai Demokrat, kelompok Muslim-Amerika dan konstituen lainnya mengadakan demonstrasi di sekitar lokasi konvensi, menuntut gencatan senjata di Gaza dan embargo senjata terhadap Israel.

Perwakilan Ilhan Umar dan Ruva Romman ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

Namun, permintaan Ruvo Romman untuk berbicara di konferensi tersebut ditolak, sehingga menimbulkan ketegangan dan pertanyaan mengenai apakah penyelenggara konferensi memprioritaskan nyawa orang Israel daripada nyawa orang Palestina.

Halaman selanjutnya

Partai Republik telah memilih mantan Presiden Donald Trump sebagai kandidatnya, sedangkan Partai Demokrat telah mencalonkan Wakil Presiden Kamala Harris.



Sumber