Kamis, 5 September 2024 – 07:29 WIB
Jakarta, VIVA – Seorang guru asal Buton, Sulawesi Tenggara tak kuasa menahan air matanya saat bertemu Paus Fransiskus di Jakarta.
Baca juga:
Perhatikan jalur memutar melalui GBK saat ada acara besar bersama Paus Fransiskus
Pertemuan tersebut diadakan di Youth Hall, Church of Santa Maria Assumption, saat Paus Fransiskus bertemu dengan gerakan pemuda global, Scholas Occurrentes, dimana Ana menjadi sukarelawan.
Baca juga:
4 Kesederhanaan Paus Fransiskus di Indonesia “memicu” gaya hidup mewah para pejabat
“Nama saya Anna Noor Awalia, saya seorang guru di pulau kecil Buton, di tenggara provinsi Sulawesi, jauh dari Jakarta,” ujarnya sambil berdiri di hadapan Paus.
Baca juga:
Gratis gelang tiket massal Paus Fransiskus di GBK, hati-hati penjualan ilegal
Ana yang merupakan dosen, guru anak, pembawa acara radio sekaligus ibu ini menjelaskan kepada Paus betapa pentingnya pendidikan dalam mengentaskan kemiskinan.
“Saya mengambil peran sebanyak-banyaknya di setiap aspek kehidupan saya agar dapat mengisi dunia pendidikan dan menyebarkan pesan tentang pentingnya pendidikan untuk mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
https://www.youtube.com/watch?v=miIGHyqSR8U
Ana merasa sangat terkesan karena baru pertama kalinya ia bisa berada di gereja dan berbicara langsung di hadapan Paus.
“Ini pertama kalinya dalam hidupku mengunjungi dan menjadi bagian dari katedral,” ucapnya sambil menahan emosi.
Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya karena pertemuan tersebut digelar di tempat yang dekat dengan Masjid Istiklal, tempat ia biasa melaksanakan salat. Menurut Ana, ini merupakan simbol penting toleransi
“Katedral itu gereja yang disucikan umat Katolik. Aneh kalau di depan saya ada masjid tempat saya biasa salat,” ujarnya.
“Itu adalah simbol toleransi dimana kita harus menghadapi dan mengatasi perbedaan,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Ana merasa sangat terkesan karena baru pertama kalinya ia bisa berada di gereja dan berbicara langsung di hadapan Paus.