Walikota Madrid mengkritik pemain depan Real Madrid Vinicius Junior pada hari Rabu setelah pemain Brasil itu mengatakan Spanyol tidak boleh menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 kecuali negara tersebut dapat mengatasi rasisme dalam sepak bola pada saat itu.
Vinicius mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa “jika tidak ada kemajuan (mengenai rasisme) pada tahun 2030, mereka harus mengganti negara tuan rumah Piala Dunia”.
Walikota Madrid Jose Luis Martínez-Almeida mengatakan komentar Vinicius dapat merugikan Spanyol sebagai tuan rumah turnamen tersebut dan menggambarkan negara tersebut sebagai negara rasis.
“Kami tahu ada episode rasisme di masyarakat dan kami harus bekerja keras untuk mengakhirinya,” kata Martinez-Almeida. “Tidak adil bagi Spanyol dan Madrid untuk mengatakan bahwa kami adalah masyarakat rasis.”
BACA JUGA: Piala Dunia FIFA 2026: Tim-tim Eropa memberikan dorongan kepada UEFA Nations League dalam undian kualifikasi
Vinicius mengatakan kepada CNN bahwa dia suka tinggal di Madrid dan “mayoritas orang Spanyol tidak rasis, tapi ada kelompok kecil yang mempengaruhi citra negaranya.”
Vinicius telah menjadi sasaran pelecehan rasis sejak bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2018.
Tahun lalu, ia menerima dukungan luas dari masyarakat Spanyol setelah ia dicemooh pada pertandingan La Liga di Valencia, yang menyebabkan beberapa perubahan dalam perjuangan negara tersebut melawan rasisme.