Surat keterangan pemilik toko buah di Jakarta Barat setelah tokonya dijarah massa

Kamis, 5 September 2024 – 00:15 WIB

Jakarta, VIVA- Sejumlah pria diduga anggota Organisasi Pemuda (Ormas) Pancasila menggerebek dan merampok toko buah di kawasan Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) pada Selasa malam, 3 September 2024.

Baca juga:

Kedua, anggota organisasi akar rumput menyerang pedagang buah karena kesal karena hanya membayar Rp 10 ribu.

Pelaku marah karena pemilik toko buah hanya menyetor Rp 10.000. Akibatnya, terjadilah aksi vandalisme yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.

Saat dikonfirmasi, pemilik toko buah yang ia kenal sebagai Ron mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika dua anggota organisasi akar rumput datang ke tokonya dan membawa kuitansi berisi informasi biaya keamanan.

Baca juga:

Frustrasi karena hanya dibayar Rp 10.000, toko buah Ormas Obrak-Abrik di Jakbar

“Mereka bilang (biayanya) diskresi,” kata Ron kepada wartawan, Rabu, 4 September 2024.

Baca juga:

Sudirman mengaku menolak bergabung dengan Anies membentuk parpol karena fokus memilih pimpinan KPK.

Ron kemudian membayar 10.000 som. Namun pelaku tidak terima. Mereka mengklaim pedagang lain biasanya menyetor Rp 20.000.

Kepada Ron, mereka mengaku biaya keamanan sudah dibayarkan ke Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP. Namun Ron menolak membayar uang yang diminta karena sudah membayar uang keamanan kepada ketua RT setempat.

“Tapi orang ini (anggota Ormas) tetap tidak terima,” imbuhnya.

Ron kemudian meminta pelaku mengkonfirmasi langsung ke Ketua RT. Namun pelaku kembali menghina Ron dengan alasan uang bensin dan rokok untuk pergi ke rumah RT. Dari sinilah pertengkaran semakin memanas. Penjahat meninggalkan toko buah dalam keadaan marah.

Setelah 15 menit, kata Ron, penjahat itu kembali ke tokonya. Kali ini mereka datang berkelompok. Mereka melempari toko dengan batu dari depan. Ron melihat salah satu penjahat dengan senjata tajam.

“Aku bilang pada saudara-saudaraku, diam saja di dalam rumah. Lalu ada kerusuhan yang ada di video viral hari ini, kata Ron.

Untungnya, aksi tersebut terhenti setelah polisi patroli datang untuk turun tangan.

Halaman berikutnya

“Tapi orang ini (anggota Ormas) tetap tidak terima,” imbuhnya.

Halaman berikutnya



Sumber