Kamis, 5 September 2024 – 02:10 WIB
Jakarta, VIVA – Direktur RS Medistra Agung Budisatriya mengatakan, tidak dilarang seluruh karyawan berhijab di RS Medistra, Jakarta Selatan. Ia menyebutkan, saat ini sebagian besar karyawannya berhijab.
Baca juga:
Nafsu Sulit Dikendalikan, Seorang Dokter di Balikpapan Diduga Menguntit Pasien Saat MCU
“Medistra sama sekali tidak melarang berhijab. Kami sangat menghargai dan menghormati keberagaman,” kata dr Agung kepada wartawan, Rabu, 4 September 2024.
Baca juga:
RS Medistra: Kami tidak sepenuhnya melarang karyawan berhijab
Agung mengatakan, total karyawan Medistra berjumlah 780 orang dan 30 persen atau 234 muslimah berhijab. “Selain itu kami juga menyediakan fasilitas salat atau masjid bagi umat Islam,” ujarnya.
Agung menjelaskan, RS Medistra mengunjungi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. Dalam kunjungan kali ini, disampaikan bahwa tidak ada ketentuan yang melarang penggunaan hijab saat menjalankan tugas.
Baca juga:
Raffi Ahmed tiba-tiba tertidur di rumah sakit, kenapa?
Ia berkata: “Sebagai hasil dari klarifikasi tersebut, tidak ada peraturan yang melarang pemakai hijab, dan peraturan tersebut juga mencakup penggunaan seragam dan penggunaan hijab.”
Sementara itu, Kepala HRD RS Medistra Markus Triano menambahkan, persoalan diskriminasi hanya sekedar kesalahpahaman saat proses wawancara calon pegawai.
Selain itu, Marcus mengaku belum mengetahui apa motivasi Dr. Diani Cartini menerbitkan isu tersebut. Faktanya, Dr. Diani Kartini saat ini bekerja di RS Medistra sejak Januari 2010: “Dr. Diani berhijab dan kami tidak pernah mempermasalahkannya.
Untuk memverifikasi data virus tersebut, RS Medistra mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Jakarta Selatan. “Tujuannya untuk membimbing,” jelasnya.
Turut pula Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Dr. Irvan Heryanto menyayangkan viralnya pemberitaan dugaan diskriminasi di RS Medistra. Setelah kabar ini beredar, Irvan mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak RS Medistra dan menanyakan kebenaran dan permasalahannya.
“Kami menyayangkan kabar malang ini, kami berharap masalah ini segera teratasi dan Medistra dapat kembali beroperasi seperti semula,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Selain itu, Marcus mengaku belum mengetahui apa motivasi Dr. Diani Cartini menerbitkan isu tersebut. Faktanya, Dr. Diani Kartini saat ini bekerja di RS Medistra sejak Januari 2010: “Dr. Diani berhijab dan kami tidak pernah mempermasalahkannya.