Polisi mengetahui penyebab sang suami menikam istrinya sebanyak 5 kali di Kebagusan

Rabu, 4 September 2024 – 22:04 WIB

Jakarta, VIVA- Kapolsek Pasar Minggu Kompol Angiat Sinambela mengatakan, perempuan berinisial FF meninggal karena dibunuh suaminya sendiri, A.S. ditikam di kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu, 4 September 2024 pukul 00.11 WIB.

Baca juga:

Polisi telah menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap pasangan suami istri di Chengkareng

Kompol Angiat mengatakan, FF ditusuk hingga tewas oleh AS saat sedang tidur.

Korban hendak tidur, pelaku langsung menusuk sekitar 5 kali pada bagian perut, leher, dan kaki, kata Kompol Angiat Sinambela kepada wartawan, Rabu, 4 September 2024.

Baca juga:

Kecelakaan truk beruntun di Jakarta Utara, 3 orang tewas

Angiat menjelaskan, AC melakukan tindakan keji terhadap FF karena marah-marah saat mereka bertengkar. Awalnya skandal itu terjadi karena A.S. ingin FF fokus padanya saat dia sakit.

Baca juga:

Seorang perempuan tewas ditikam di Kebagusan karena perselisihan keluarga

Ya, dia marah dan ribut dengan istrinya. Korban bilang ada kata-kata mau cerai, jadi pelaku marah. Pelaku memukul telepon genggamnya. Akibat pernyataan tersebut, pelaku tersinggung dan marah kepada korban, pelaku pun ditelantarkan: “Penyewa pura-pura ada pisau di dalam rumah.”

Polisi mengatakan A.S mendapat pisau di rumah orang tuanya. AS berpura-pura ingin membeli minuman di toko, padahal niatnya ingin mengambil pisau.

“Iya. Pura-pura beli minuman padahal dia punya pisau,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berinisial FF meninggal dunia akibat luka tusuk di rumah kontrakannya di kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam Indradi mengatakan, saat berada di lokasi, seorang saksi melihat pelaku yakni AS sedang memegang pisau. Saat itu, saksi baru saja pulang dari pekerjaannya sebagai tukang ojek.

Kompol Ade Ari dalam keterangannya, Rabu, 4 September 2024: “Setelah pulang dari mengendarai sepeda motor, saksi mendengar teriakan dan kemudian saksi langsung keluar rumah untuk menyelidiki tempat kejadian perkara.”

Ade Ari menjelaskan, setelah itu saksi masuk ke rumah korban dan pelaku. Saksi juga melihat pelaku sedang memegang pisau.

“Saksi melihat pelaku sedang memegang pisau yang berlumuran darah di tangannya, karena saksi 1 melihat perbuatan pelaku. Pelaku langsung melemparkan pisau perak yang dipegangnya ke lantai,” kata Ade.

Atas dasar itu, saksi melihat FF tergeletak di tempat tidur dengan bersimbah darah. Saksi membawa korban ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Halaman berikutnya

“Iya. Pura-pura beli minuman padahal dia punya pisau,” jelasnya.

Halaman berikutnya



Sumber