Kamis, 5 September 2024 – 02:00 WIB
Balikpapan, VIVA – Seorang dokter berinisial FT di salah satu klinik di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pasien wanita. pemeriksaan kesehatan (mcu) Sabtu, 31 Agustus 2024.
Baca juga:
RS Medistra: Kami tidak sepenuhnya melarang karyawan berhijab
Kasus pelecehan seksual ini menjadi sorotan setelah video pelaku yang dipukuli sejumlah orang viral di media sosial pada Selasa, 3 September 2024.
Baca juga:
Tidak ada dokter! Korban pelecehan remaja di Tangerang adalah seorang perawat
Data dikumpulkan VIVA Dari berbagai sumber pada Kamis 5 September 2024, kejadian bermula saat korban menjalani pemeriksaan menyeluruh di klinik tempat pelaku praktik sekitar pukul 10.00 WITA.
Awalnya, tidak ada kejanggalan dalam pemeriksaan. Namun saat pelaku meminta korban melepas sebagian pakaiannya dengan dalih melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop.
Baca juga:
Aktris Burning Sun Jung Joon Young Syuting di Prancis, Wajahnya yang ‘Seram’ Jadi Pusat Perhatian
Korban diberitahu oleh pelaku bahwa mengenakan pakaian saat melakukan kejahatan adalah sebuah prosedur MCU. Perintah tersebut pun dipatuhi oleh korban.
Salah satu teman dekat korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat pemeriksaan dimulai, stetoskop tidak diarahkan ke area jantung, melainkan ke area sensitif korban.
Saat itu pelaku menyentuh bagian dada korban, kata seorang sumber kepada wartawan, Rabu, 4 September 2024.
Meski merasa tidak nyaman dengan perlakuan tersebut, namun saat itu korban mengira hal tersebut masih dalam prosedur pemeriksaan. Tak sampai di situ, pelaku kemudian menurunkan celana korban dan menyentuh area perut.
Saat itu pelaku menanyakan apakah korban sudah menikah atau belum, kata sumber tersebut.
Setelah pemeriksaan selesai, korban yang merasa aneh langsung mengetahui apakah prosedur yang dilakukan pelaku sudah benar atau belum.
Saat diperiksa oleh petugas administrasi klinik, korban mengetahui bahwa sejumlah perbuatan yang dilakukan pelaku tidak termasuk dalam prosedur pemeriksaan. MCU. Kejadian tersebut tentu mengagetkan dan membuat marah korban.
Setelah itu, korban bersama rekan-rekannya mendatangi pelaku dan meminta penjelasan. Saat itu, pelaku menolak melakukan hal tersebut hingga ia bersumpah atas nama Tuhan.
Namun korban dan rekannya langsung membawa pelaku ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Balikpapan di hari yang sama.
Kabid Humas Polda Balikpapan Ipda Sangidun mengatakan, kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan. Ia akan memberikan informasi tambahan setelah prosesnya selesai.
Halaman berikutnya
Salah satu teman dekat korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat pemeriksaan dimulai, stetoskop tidak diarahkan ke area jantung, melainkan ke area sensitif korban.