10 Jenis Ikan yang Tidak Dianjurkan Dikonsumsi, Berbahaya dan Menyebabkan Kanker!

Rabu, 4 September 2024 – 17:36 WIB

Jakarta, VIVA – Seperti yang kita ketahui bersama, ikan merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Faktanya, ada beberapa jenis ikan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga:

Peresmian Gedung Layanan Kanker Ibu dan Anak RS Dharmais, Jokowi: Ibarat Masuk Hotel Bintang 5

Kandungan omega-3 pada ikan berperan penting terutama bagi kesehatan jantung dan otak. Salah satunya adalah meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Tak hanya itu, lemak jenuh pada ikan membantu menjaga kesehatan dan mencegah gangguan otak seperti demensia.

Sayangnya, kesehatan ikan saat ini tercemar bahan kimia akibat aktivitas pertambangan, pembuangan limbah, emisi bahan bakar fosil, logam berat, dan perilaku manusia yang sering membuang sampah ke sungai. Akibatnya, zat berbahaya menumpuk di dalam ikan,

Baca juga:

TikTokers Shelley Selpy Meninggal, Pesan Terakhir Sebelum Meninggal Menjadi Viral: Saya Menyerah, Saya Tidak Bisa Menerimanya!

Laporan dari Dr.Akseikan yang bercampur bahan kimia merupakan bahaya nyata yang berdampak negatif bagi tubuh manusia. Bahan kimia tersebut disebut PFAS, atau zat per dan polifluoroalkil.

Baca juga:

Kata dokter, memendam amarah akan cepat membunuhmu, inilah gangguan kesehatan yang akan timbul

Dikutip dari laman ITB, PFAS banyak digunakan di industri otomotif dan elektronik. Paling mudah ditemukan di Teflon. PFAS menyebabkan gangguan hormon tiroid dan kanker.

Di bawah ini adalah jenis ikan yang sebaiknya Anda hindari karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Scroll ke bawah untuk mengetahui ulasan lengkapnya!

1. Ikan nila

Ikan nila merupakan ikan yang mirip dengan ikan nila dan nila. Hasil penelitian Journal of American Dietetic Association pada tahun 2008 menunjukkan bahwa ikan talapia budidaya tidak boleh dikonsumsi karena diyakini dapat menyebabkan peradangan.

Hal ini karena kadar asam lemak omega-3 sangat rendah. Ikan talapia yang dibudidayakan sebenarnya mengandung omega-6 yang tinggi peradangan. Paparan jangka panjang menyebabkan gangguan autoimun dan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Jika tetap ingin mengonsumsi ikan talapia, disarankan menangkap ikan talapia di laut, bukan dibudidayakan. Masalahnya ikan talapia liar sangat sulit ditemukan.

2. Jeruk kasar

Ikan kasar berwarna oranye yang hidup di perairan dalam memiliki umur yang panjang, hingga 150 tahun. Hal ini menyebabkan ikan menumpuk merkuri dalam jumlah tinggi di tubuhnya selama beberapa dekade.

3. Barang

Ikan ayam disebut juga ikan atau ikan ayam. Ikan merupakan ikan yang mudah menyerap dan menahan bahan kimia dan polutan berbahaya seperti polychlorinated biphenyls (PCB). Moluska sungai dianggap yang paling berbahaya dan bahkan disarankan untuk memakannya tidak lebih dari satu dalam setahun.

4. Salmon yang dibudidayakan

Ikan salmon dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang tinggi kandungan omega-3. Namun, salmon dipelihara di peternakan sehingga rentan terhadap kontaminasi pestisida, bakteri, dan parasit.

Studi menunjukkan bahwa salmon yang dibudidayakan lebih mungkin terpapar PCB, polutan yang merupakan faktor risiko resistensi insulin, obesitas, kanker, dan stroke. Selain itu, salmon yang dibudidayakan juga kaya akan omega-6 yang bersifat anti inflamasi.

5. Hai

Hiu merupakan predator puncak yang cenderung mengakumulasi merkuri dalam jumlah besar di dalam tubuhnya. Merkuri pada ikan hiu dapat merusak sistem saraf dan ginjal.

6. Ikan todak

Ikan todak atau ikan todak juga merupakan predator puncak sehingga kandungan merkurinya sangat tinggi. Faktanya, Badan Perlindungan Lingkungan merekomendasikan agar perempuan dan anak-anak tidak mengonsumsinya sama sekali. Sedangkan laki-laki hanya diperbolehkan satu porsi per bulan.

7. Tuna sirip biru

Tuna sirip biru banyak digunakan di restoran sebagai tambahan sushi yang disebut Hon Maguro. Alasan menghindari ikan jenis ini adalah karena merupakan ikan predator berukuran besar yang mengandung merkuri dalam kadar tinggi.

Tuna sirip biru konon juga hampir punah. Bagi yang menyukai hollow sushi, disarankan memilih ikan cakalang.

8. Set

Ikan tiram beluga merupakan salah satu jenis ikan yang paling populer karena telurnya yang disebut juga kaviar. Ikan sturgeon dapat hidup hingga 100 tahun, sehingga kadar merkuri di dalamnya sangat tinggi.

9. Pembangun kelompok

Ikan kerapu juga dinilai memiliki kadar merkuri yang relatif tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh.

10. Raja Makarel

Sebaiknya hindari king mackerel karena hidup di perairan hangat. Oleh karena itu, dianggap memiliki kadar merkuri yang sangat tinggi. Ikan ini sering terkontaminasi ciguatera, racun alami yang dihasilkan oleh alga. Ciguatera dapat menyebabkan masalah pencernaan, saraf dan jantung.

Halaman berikutnya

1. Ikan nila

Halaman berikutnya



Sumber