Kamis, 15 Agustus 2024 – 08:28 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Noordin Khalid mengatakan, pada setiap Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dilakukan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Dasar (AD/ART).
Baca juga:
PDIP Umumkan Calon Kepala Daerah, Petugas PN Depok Gugat TNI atas Izin Kepemilikan Senjata
Dikatakannya, AD/ART harus bersifat dinamis dan prediktif terhadap perkembangan situasi nasional hingga situasi global. Dengan demikian, perubahan AD/ART merupakan kebijaksanaan peserta penyuluhan nantinya.
“Harusnya disesuaikan dengan keadaan yang bisa diperkirakan, seperti Munas, kemudian kita ubah piagam asosiasi beberapa pasal,” kata Nurdin di Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.
Baca juga:
Tanda Bahlil Nusran Vahid Jadi Ketum Golkar: Begini Rasanya
Namun, kata dia, AD/ART tidak boleh diubah demi kepentingan siapapun. Keinginan munas, kata dia, merupakan bagian dari keputusan peserta rapat konsultasi.
Baca juga:
Soal Ketum Golkar, Bahlil: Nanti di Munas kita lihat perkembangannya
Selain itu, ia juga menyatakan mendukung Bahlil Lakhadalia sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Menurut dia, jika Bahlil ingin mencalonkan diri, tidak perlu mengubah AD/ART karena nomor menteri investasi sudah memenuhi syarat.
“Dia pernah menjadi pengurus Golkar, syaratnya minimal lima tahun, cukup satu periode, dan Pak Bahlil memenuhi syarat itu.”
Selasa malam, rapat pleno Partai Golkar memutuskan memilih Agus Gumiwang sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlanga Hartarto yang mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Apalagi, ia mengumumkan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2024. Menurut dia, ada beberapa hal yang akan dibahas dalam Rapimnas dan Munas, termasuk langkah politik partai hingga tahun 2024, penetapan Ketua Umum Partai Golkar. (semut)
Halaman selanjutnya
“Dia pernah menjadi pengurus Golkar, syaratnya minimal lima tahun, cukup satu periode, dan Pak Bahlil memenuhi syarat itu.” Selasa malam, rapat pleno Partai Golkar memutuskan memilih Agus Gumiwang sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlanga Hartarto yang mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.