Memperluas ekosistem pertanian melalui digitalisasi dan inovasi

Jumat, 16 Agustus 2024 – 03:46 WIB

Jakarta, VIVAPemeliharaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah menjalin kemitraan strategis dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam menyediakan solusi keuangan terintegrasi untuk mendukung ekosistem SGN khususnya bagi petani tebu. adalah mitra utama.

Baca juga:

Beradaptasi terhadap perubahan iklim dengan pertanian bebas api

Nantinya, Bank Mandir akan memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat/Kredit Usaha Kecil (UKM) yang dirancang khusus bagi petani tebu dengan rencana pengembalian hasil panen.

Skema ini memungkinkan petani mengelola arus kas mereka dengan lebih fleksibel. Dengan demikian, kewajiban pembayaran dapat disesuaikan dengan waktu panen yang seringkali menyulitkan pengelolaan usaha pertanian.

Baca juga:

Digitalisasi dan pengembangan industri lokal menjadi fokus utama

Kemitraan ini merupakan bagian dari komitmen BUMN Perkebunan dalam meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Indonesia dengan memberikan mereka akses yang lebih besar terhadap peluang finansial yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka.

Kemitraan ini diharapkan tidak hanya mampu mendukung petani tebu dalam jangka pendek, namun juga berkontribusi terhadap keberlanjutan industri gula nasional.

Baca juga:

BSKDN Kemendagri mendorong Pemprov NTT memperluas inovasi, tidak hanya pendidikan dan kesehatan

“Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan fleksibel, petani tebu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, sehingga memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung upaya swasembada gula di masa depan,” ujar Direktur SGN Mahmoudi.

Selain itu, rencana kerja sama dengan Bank Mandiri ini berbeda dengan rencana lainnya. Sebab, modal usaha petani selain digunakan untuk budidaya, pemupukan, serta biaya tebang, bongkar dan angkut (TMA), juga digunakan untuk pembelian benih tebu.

“Selain membantu petani tebu dengan modal usaha budidaya, biaya pupuk dan TMA, skemanya jugamenutupi biaya benih tebu. “Istimewa karena skema ini ada di Bank Mandir yang baru,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif Perbankan Korporasi VI Bank Mandiri Budi Purwanto menjelaskan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk memperluas ekosistem pertanian melalui digitalisasi dan inovasi layanan keuangan.

“Kami melihat sektor pertanian memiliki potensi yang besar dalam mendorong pembangunan perekonomian nasional. “Melalui digitalisasi dan kemitraan strategis seperti SGN, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan di mana petani memiliki akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Selain itu, rencana kerja sama dengan Bank Mandiri ini berbeda dengan rencana lainnya. Sebab, modal usaha petani selain digunakan untuk budidaya, pemupukan, dan biaya tebang, muat, dan angkut (TMA), juga digunakan untuk membeli benih tebu.

Halaman selanjutnya



Sumber