Indeks harga konsumen AS pada bulan Juli sejalan dengan ekspektasi pasar

Kamis, 15 Agustus 2024 – 09:53 WIB

Jakarta, VIVA – Amerika Serikat (AS) menerbitkan laporan inflasi indeks harga konsumen (CPI) sebesar 0,2 persen pada bulan Juli. Nilai CPI ini mewakili sedikit peningkatan sebesar 0,1 persen dari bulan Juni.

Baca juga:

Sebagian besar bursa Asia menguat karena sentimen positif pada laporan PDB AS dan data inflasi

Kenaikan indeks harga konsumen AS secara bulanan (MM) sejalan dengan ekspektasi para ekonom. Secara umum, indikator ini mengalami peningkatan sebesar 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan penurunan terkecil dibandingkan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 3 persen sejak pertengahan tahun 2021.

Harga dasar (harga dasar) meningkat sebesar 0,1% bulan ke bulan dan sebesar 3,3% di bulan Juni.

Baca juga:

Inilah alasan The Fed menetapkan tingkat inflasi AS sebesar 2 persen

Data ekonomi AS memberikan sentimen positif terhadap pergerakan pasar yang memasuki zona hijau. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun lebih tinggi sekitar 3,85 persen.

Baca juga:

Pasar saham Asia cerah, dipimpin oleh saham Jepang, setelah gejolak di Wall Street

Dikutip Yahoo KeuanganInflasi AS masih berada di atas target tahunan Federal Reserve sebesar 2 persen. Namun, laporan pekerjaan pada bulan Juli memicu aksi jual karena memicu spekulasi bahwa bank sentral perlu menurunkan suku bunga lebih cepat.

Menyusul laporan inflasi ini, pasar memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September. Selain itu, ditemukan 40 persen pelaku pasar meyakini penurunan sebesar 50 basis poin. Menurut pendapat lain, sekitar 70 persen investor menyatakan suku bunga akan diturunkan menjadi 25 poin.

“Saya pikir laporan ini merupakan lampu hijau bagi Federal Reserve pada bulan September,” kata Kepala Ekonom Global Citi Nathan Sheets.

Apakah bank sentral akan menerapkan kenaikan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin akan menjadi sebuah keputusan yang sulit, tulis surat kabar tersebut. Laporan penjualan ritel bulan Juli akan diumumkan pada Kamis (15/8/2024), yang merupakan data penting yang harus diwaspadai.

“IHK hari ini menghilangkan hambatan inflasi yang dapat mencegah The Fed memulai siklus penurunan suku bunga pada bulan September. Namun, angka tersebut juga menunjukkan terbatasnya urgensi untuk penurunan 50 basis poin,” tambah Chief Asset Manager di strategi global Seema Shah.

Halaman selanjutnya

“Saya pikir laporan ini merupakan lampu hijau bagi Federal Reserve pada bulan September,” kata Kepala Ekonom Global Citi Nathan Sheets.

Halaman selanjutnya



Sumber