Jumat, 2 Agustus 2024 – 07:40 WIB
VIVA – Ada dugaan baru tentang penyebab meninggalnya Ismail Haniya. Kepala Biro Politik Palestina Hamas diasumsikan tidak tewas akibat serangan drone militer Israel.
Baca juga:
Pemimpin Hamas terbunuh di Teheran: Bom diduga meledak setelah berbulan-bulan dirahasiakan
VIVA militer Dalam pemberitaan Kamis 1 Agustus 2024, Haniya terbunuh di Teheran, dalam perjalanannya ke negara Mullah untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.
Haniya terbunuh oleh serangan drone militer Israel. Pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya bahkan menyatakan rudal yang ditembakkan langsung mengenai tubuh Haniya.
Baca juga:
Inilah identitas Khalid Mashaal yang selamat dari upaya pembunuhan Israel dan merupakan calon pemimpin Hamas.
Namun ada dugaan lain yang mengaitkan kematian Haniya dengan badan intelijen Israel, Mossad.
Baca juga:
Prajurit tangguh! Video Viral Reaksi Ismail Haniya Atas Pembunuhan 3 Anaknya Oleh Israel di Idul Fitri 2024
Dalam laporan yang diterbitkan VIVA militer dari Berita ShafaqDua sumber yang identitasnya dirahasiakan menyebutkan Haniya tewas akibat bom yang ditanam pejabat intelijen Israel.
Bom tersebut ditempatkan di bawah tempat tidur Haniya di kediaman resmi pemerintah Iran. Klaim tersebut bahkan dibenarkan oleh dua media Amerika Serikat (AS), Waktu New York Dan aksio.
Kedua media tersebut menyebut bahwa hal ini menunjukkan kedalaman kemampuan yang dilakukan intelijen Israel. Sementara itu, kejadian ini menyudutkan aparat keamanan Iran yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya.
Sejumlah perkiraan menyebutkan ada tiga roket yang ditembakkan oleh mereka dengung Tentara Israel sedang berperang. Di saat yang sama, ada juga yang meyakini rudal tersebut diluncurkan dari luar Iran.
Namun, dua media Amerika mengungkap serangkaian fakta yang diungkapkan banyak sumber kepada intelijen Israel tentang fasilitas dan ruangan tempat Haniya berada.
Konon bom yang diletakkan di bawah tempat tidur Haniya berteknologi maju dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Bom tersebut kemudian diledakkan dari jarak jauh oleh agen Mossad di Iran setelah mendapat informasi bahwa Haniya ada di dalam ruangan.
Halaman selanjutnya
Kedua media tersebut menyebut bahwa hal ini menunjukkan kedalaman kemampuan yang dilakukan intelijen Israel. Sementara itu, kejadian ini menyudutkan aparat keamanan Iran yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya.