Balap Sepeda PON 2024 melintasi 4 kabupaten/kota di Sumut, finis di Danau Toba

Jumat, 2 Agustus 2024 – 02:58 WIB

Medan, Viva – Kepolisian Daerah Sumut dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut akan menata dan mengawasi ruas jalan untuk lomba balap sepeda atau road race pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024.

Baca juga:

Seorang kepala desa Simalungun tewas setelah mobilnya terjun ke Danau Toba

Sekadar informasi, olah raga bersepeda ini menguji rute yang dimulai dari Kabupaten Serdangbedagai, Kota Tebing Tinggi, melintasi Kota Pematangsiantar dan berakhir di Parapat, Simalungun, di kawasan Danau Toba.

Ketua Dinas Perhubungan (cabid) Panitia Besar Sumut (PB), Agustinus menjelaskan, untuk jalur sepeda ini menjadi pusat pembaharuan. LLAJ Forum Daerah Sumut dan Kabupaten/Kota yang dijadikan tujuan bersepeda.

Baca juga:

Relawan PON Wilayah Sumut 2024 mencapai 50 ribu pendaftaran

“Balap Sepeda Road Race ya, kemarin kita sudah rapat dengan ISSI (Persatuan Olahraga Sepeda Seluruh Indonesia), kemarin di forum LLAJ, itu juga salah satu fokus kita karena nanti di lomba,” kata Agustinus, Kamis, 1 Agustus. 2024.

Agustinus yang menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut menjelaskan, seluruh nomor masuk Bersepeda di PON 2024 Sumut menggunakan jalan raya. Jadi yang pertama-tama harus dilakukan adalah manajemen lalu lintas.

Baca juga:

Innova tenggelam di perairan Danau Toba, Kepala Desa Enkon di Simalungun meninggal dunia

“Semua perlombaan ada laki-laki dan perempuan dan ada jarak dekat dan jauh, semua menggunakan jalan raya, terutama dari Tebing Tinggi sampai Parapat dan ada juga dari Siantar,” kata Agustinus.

Agustinus mengatakan, pihaknya akan mengampanyekan kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor yang melintasi jalan tersebut untuk mematuhi aturan sementara perubahan arus lalu lintas pada saat lomba balap sepeda.

“Makanya jadi masalah, karena aturan mainnya mobil harus dihentikan. Makanya kemarin kita diskusikan dengan Dinas Lalu Lintas, jadi kita ingatkan pengguna jalan, khususnya angkutan, seperti AKDP, AKAP. dampaknya tinggi sekali, baru nanti mobil pribadi,” kata Agustinus.

Agustinus menjelaskan, dalam gelaran olahraga tersebut akan dilakukan pembahasan menyeluruh mengenai persiapan jalur sepeda untuk penyeberangan dan penataan lalu lintas bagi masyarakat.

“Jadi nanti kita akan diberitahu tanggal dan jam berapa pertandingan ini akan dimainkan, karena kalau dia lolos, dia bisa diskors sampai diketahui. Dan kita akan detailkan strateginya, bagaimana teknisnya di lapangan nanti. Karena tidak Tutup saja di situ, selesai, belum tentu,” kata Agustinus.

Agustinus mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pengaturan lalu lintas untuk menjamin keselamatan para atlet. Sehingga terdapat komunitas massa dalam masyarakat.

“Jangkauannya bisa ratusan meter, tiba-tiba ada mobil keluar jalan, berbahaya. Kecepatan sepeda mencapai 70-80 km per jam, berbahaya sekali. Intinya nanti kita pikirkan, Pertama yang kami sampaikan adalah sosial, jadwal dan waktu permainan,” kata Agustinus.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kompol Muji Ediyanto mengatakan, petugas akan memantau pedagang kaki lima (PKL) serta parkir liar yang merupakan jalur balap sepeda PON 2024.

“Penertiban PKL dan parkir liar menjadi prioritas bagi para atlet balap sepeda,” kata Muji.

Muji menjelaskan, langkah yang diambil berdasarkan rekomendasi Forum LLAJ Provinsi Sumut, karena 10 kota/kabupaten tuan rumah konvensi PON XXI menjadi objek pengaturan dan pengendalian lalu lintas.

“Ada 4 kabupaten yang menjadi tuan rumah bersepeda, sehingga pengawasan dan pengaturan akan dilakukan di sisi jalan yang menjadi arena pacuan kuda. Forum LLAJ juga akan menertibkan parkir liar, PKL, dan pool bus di 10 kota dan kabupaten,” kata mereka. kata di tiga distrik. petugas melati.

Halaman selanjutnya

“Jadi nanti kita akan diberitahu tanggal dan jam berapa pertandingan ini akan dimainkan, karena kalau dia lolos, dia bisa diskors sampai diketahui. Dan kita akan detailkan strateginya, bagaimana teknisnya di lapangan nanti. Karena tidak Tutup saja di situ, selesai, belum tentu,” kata Augustinus.



Sumber