Sabtu, 13 Juli 2024 – 23:09 WIB
Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhos mengatakan ekspor Indonesia saat ini sedang menghadapi kendala. Hal ini terhambat dalam bentuk ekspor pertanian Indonesia ke Uni Eropa akibat Undang-Undang Anti Deforestasi atau Deforestation Regulation (EUDR) UE.
Baca juga:
Penerimaan negara ‘Bonkos’ menjamin manfaat lain akibat kebijakan HGBT, Menteri ESDM
Untuk itu, Zulhos meminta Perwakilan Perdagangan (Pervadag) Kementerian Perdagangan yang bekerja di berbagai negara di dunia untuk dapat menyusun dan memperkuat strategi untuk menghilangkan hambatan perdagangan global.
“Ada hambatan perdagangan seperti EUDR yang mempengaruhi ekspor pertanian Indonesia, namun peluang ekspor masih terbuka lebar. Dengan strategi yang tepat, kita bisa memanfaatkan peluang tersebut. Salah satunya dengan memperluas pasar ke ASEAN, Asia Selatan, Hovari Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin,” kata Zulhos dalam keterangannya, Sabtu, 13 Juli 2024.
Baca juga:
Bahlil menyebut Menteri Perekonomian Jokowi adalah semua “pemain” yang tidak bisa dibodohi investor
Zulhos mengatakan Kementerian Perdagangan optimis dengan strategi khusus yang dapat memanfaatkan banyak peluang ekspor dan melindungi surplus perdagangan.
Baca juga:
Strategi industri otomotif agar penjualan mobil dalam negeri lebih menarik
Selain strategi, Zulhos juga menekankan pentingnya kerja sama dan kerja keras untuk mencapai tujuan ekspor nasional. Ia juga berjanji akan menyelesaikan berbagai perjanjian perdagangan.
“Segera diselesaikannya perjanjian perdagangan yang belum tuntas seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) untuk menyambut persaingan yang lebih kompetitif di masa depan,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan secara virtual pada Rapat Koordinasi dan Technical Meeting 2024 (Racornis) Pervadag Abroad di Melbourne, Australia, yang diselenggarakan pada 10-12 Juli 2024.
Sementara itu, Rakor Pervadag tahun ini menghasilkan rumusan strategi peningkatan ekspor dengan fokus utama penurunan tarif dan memberikan perhatian khusus kepada negara-negara yang berperan sebagai regional hub.
Menteri Perdagangan akan fokus pada tiga pilar utama, yakni perdagangan barang, jasa, dan investasi. Upaya ini dilakukan dalam rangka melindungi kepentingan nasional dan mengedepankan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
Strategi kemudian dikembangkan dengan langkah-langkah spesifik seperti memperluas jaringan dengan badan usaha, pemerintah dan lembaga terkait di negara akreditasi untuk memperkuat posisi bisnis Indonesia. Selain itu juga fokus pada pengembangan perdagangan jasa yang mempunyai potensi besar.
Beberapa strategi pertumbuhan ekspor yang berhasil dikembangkan melalui rapat koordinasi Pervadag, mulai dari penguatan transformasi struktur ekspor dengan memperkuat peran Pervadag dalam meningkatkan ekspor produk manufaktur ke negara akreditasi, penguatan ekspor dengan penyediaan informasi digital, digitalisasi perdagangan .
Kemudian, perdagangan melalui sistem elektronik; serta meningkatkan koordinasi, inovasi dan koordinasi antara Perwadag, KBRI, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan badan usaha.
Halaman selanjutnya
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan secara virtual pada Rapat Koordinasi dan Technical Meeting 2024 (Racornis) Pervadag Abroad di Melbourne, Australia, yang diselenggarakan pada 10-12 Juli 2024.