Tiongkok siap menguasai bumi

Sabtu, 13 Juli 2024 – 17:03 WIB

VIVA Tekno – Tiongkok sedang merencanakan misi ambisius untuk melindungi bumi dari ancaman asteroid.

Baca juga:

Filipina sedang mempersiapkan konflik bersenjata dalam menghadapi meningkatnya agresi Tiongkok

Misi tersebut merupakan upaya pertama Tiongkok dalam pertahanan planet, di mana mereka berencana untuk menabrak asteroid dan mempelajari dampaknya.

Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa kita siap menghadapi kemungkinan tabrakan asteroid di masa depan.

Baca juga:

Hasil Pengundian Wakil Indonesia di Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024, Apri/Fadia Tough Challenge

Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) telah memilih targetnya, sebuah objek dekat Bumi (NEO) yang diberi nama 2015 XF261.

Asteroid tersebut berukuran sekitar 30 meter dan dianggap sebagai target ideal untuk misi ini.

Baca juga:

Astronot akhirnya bisa meminum air kencingnya

Menurut Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, asteroid 2015 XF261 terakhir kali mendekati Bumi pada 9 Juli 2024, saat jaraknya sekitar 50 juta kilometer dari planet kita.

Asteroid ini bergerak dengan kecepatan sekitar 42.000 kilometer per jam atau 30 kali kecepatan suara.

Misi yang direncanakan CNSA memiliki dua tujuan utama. Pertama, pesawat luar angkasa bertabrakan dengan asteroid dan mengubah arah.

Kedua, pesawat ruang angkasa lain akan mengamati dampaknya untuk mengumpulkan data penting.

Informasi ini akan membantu para ilmuwan lebih memahami pembentukan tata surya dan bagaimana kita dapat melindungi bumi dari ancaman asteroid di masa depan.

Sebuah asteroid sedang mendekati bumi.

Sebuah asteroid sedang mendekati bumi.

Menurut Journal of Deep Space Exploration yang dipublikasikan di situs tersebut Ruang angkasaTujuan dari misi tersebut adalah untuk melakukan “pertunjukan pertahanan” terhadap asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa tujuan ilmiah dari misi ini adalah untuk melakukan pengujian di orbit dan penelitian ilmiah pertahanan asteroid.

Misi CNSA ini merupakan kelanjutan dari misi pertahanan planet NASA, Asteroid Retrieval Test (DART). Pada September 2022, NASA berhasil mengorbit asteroid kecil Dimorphos, yang mengorbit asteroid Didymos yang lebih besar.

Dampaknya berhasil mengubah orbit kedua asteroid tersebut, menunjukkan bahwa dengan persiapan yang cukup, kita dapat mengeluarkan asteroid dari jalur tumbukannya dengan Bumi.

Pada Oktober 2024, Badan Antariksa Eropa (ESA) akan meluncurkan pesawat luar angkasa Hera ke sistem Didymos untuk mengevaluasi lebih lanjut dampak misi DART.

Hera diperkirakan akan bertemu Dimorphos dan Didymos pada tahun 2026.

Misi CNSA ini diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2030. Wu Weiren, direktur China Space Exploration Laboratory (DSEL), menyatakan peluncuran misi ini direncanakan sekitar tahun 2027.

Pemilihan akhir target asteroid akan bergantung pada jadwal peluncuran. Asteroid seperti 2015 XF261 diperkirakan terbentuk dari material sisa setelah planet ini terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

Oleh karena itu, mereka memberikan kesempatan untuk mempelajari material “murni” yang menyusun dunia Tata Surya, termasuk Bumi.

Halaman selanjutnya

Asteroid ini bergerak dengan kecepatan sekitar 42.000 kilometer per jam atau 30 kali kecepatan suara.

Halaman selanjutnya



Sumber