Sabtu, 13 Juli 2024 – 21:40 WIB
Taipei – Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Sabtu, 13 Juli 2024, bahwa pihaknya sedang memantau uji coba rudal yang terjadi di wilayah paling utara Tiongkok, Mongolia Dalam. Taiwan juga menyiagakan pasukan pertahanan udaranya.
Baca juga:
Tiongkok siap menguasai bumi
Taiwan memantau dengan cermat semua aktivitas militer Tiongkok, mengingat aktivitas rutin Beijing di sekitar pulau itu.
Baca juga:
Filipina sedang mempersiapkan konflik bersenjata dalam menghadapi meningkatnya agresi Tiongkok
Kementerian Taiwan menyatakan telah mendeteksi beberapa gelombang uji coba rudal Tiongkok di Mongolia Dalam pada Jumat, 12 Juli 2024 pukul 04.00.
“Pasukan Taiwan terus memantau perkembangan dan pasukan pertahanan udara dalam keadaan siaga tinggi,” kata kementerian itu tanpa memberikan rincian.
Baca juga:
Hasil Pengundian Wakil Indonesia di Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024, Apri/Fadia Tough Challenge
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Tiongkok menolak mengomentari kabar tersebut.
Laporan ANews, Sabtu 13 Juli 2024, Pasukan Rudal bertanggung jawab atas persenjataan rudal konvensional dan nuklir China.
Pada Agustus 2022, Tiongkok menembakkan rudal ke perairan sekitar Taiwan selama latihan perang untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan Ketua AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taipei.
Taiwan, sebaliknya, memiliki stasiun radar yang kuat di beberapa puncak gunung di wilayah tengahnya, yang menurut sumber keamanan dapat menjangkau hingga ke Tiongkok.
Beijing sendiri membenci Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang mulai menjabat pada bulan Mei, dan menyebutnya sebagai separatis.
Tiongkok juga telah meningkatkan kehadiran militernya, termasuk latihan perang, sejak pelantikannya.
Lai telah berulang kali menawarkan untuk bernegosiasi dengan Tiongkok, namun ditolak. Dia menolak klaim kedaulatan Beijing dan mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.
Halaman selanjutnya
Pada Agustus 2022, Tiongkok menembakkan rudal ke perairan sekitar Taiwan selama latihan perang untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan Ketua AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taipei.