Sabtu, 13 Juli 2024 – 08:15 WIB
Jakarta, 13 Juli 2024 – Jumat lalu di VIVA Otomotif ada beberapa berita yang banyak dibaca dan menjadi populer. Dimulai dari Honda HR-V, Ketua Ormas menentang manual dan batasan Pertalite, bukan hanya CC.
Baca juga:
Pura-pura baik melawan arahan, menunjukkan klaim Ketua Republik Rakyat Tiongkok dan gubernur daerah, akhirnya memang seperti ini.
1. Ada yang aneh dengan Honda HR-V milik pimpinan organisasi publik yang berlawanan arah
Baca juga:
Daftar sepeda motor dan mobil yang tidak bisa diisi BBM Pertalit di SPBU
Di media sosial, Honda HR-V melawan arus dan pemiliknya mengaku sebagai salah satu pimpinan organisasi publik, nama organisasi publik. Meskipun dia mengemudi ke arah yang salah, dia marah kepada pengemudi lainnya.
Melalui video yang diunggah beberapa akun Instagram, terlihat mobil “Honda HR-V” bernomor B 2860 KMZ itu dikendarai oleh sepasang suami istri paruh baya, namun saat kejadian, sang istri sedang mengemudi. Lihat informasinya di tautan ini.
Baca juga:
Mobil yang tidak diisi Pertalite di SPBU tidak hanya berbasis mesin CC
2. Tingkah laku pengemudi Honda HR-V menjadi marah karena tidak memberi jalan saat melaju dari arah berlawanan
Berlawanan arah merupakan salah satu hal yang sering dilakukan pengendara di Indonesia. Praktek ini tentu saja sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Selain itu, pengemudi yang bergerak berlawanan arah juga dapat menimbulkan konflik dan kekacauan di jalan. Tak lama berselang, pengendara mobil Honda HR-V yang menabrak butiran jalan satu arah melakukan tindakan sewenang-wenang. Kejadian ini terekam dalam video yang dibagikan di media sosial. Simak detailnya di tautan ini.
3. Mobil yang tidak diisi Pertalite di SPBU tidak hanya berbasis mesin CC
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan mulai membatasi pembelian BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024. Aturan ini tidak hanya berdasarkan Kch mobil saja.
Luhut mengatakan aturan tersebut merupakan upaya pemerintah agar penyaluran subsidi yang diberikan melalui BBM lebih tepat sasaran. Namun Menteri ESDM membantah kabar tersebut. Baca selengkapnya di tautan ini.
Halaman selanjutnya
Berlawanan arah merupakan salah satu hal yang sering dilakukan pengendara di Indonesia. Praktek ini tentu saja sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan.