Sabtu, 13 Juli 2024 – 13:20 WIB
Jakarta – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), pengelola tambang tembaga dan emas di Indonesia, secara aktif melakukan proses tersebut digunakan peleburan tembaga di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga:
2 Investor meninggalkan proyek Sonic Bay, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Kami sedang mencari mitra lain
Hingga 31 Mei 2024, progres proyek yang juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini telah mencapai 95,5 persen dan produksi katoda tembaga diharapkan dapat dimulai pada kuartal IV-2024.
Pabrik ini dirancang untuk mengolah kapasitas produksi 900.000 ton konsentrat per tahun. Selain itu, pabrik tersebut akan memproduksi 222.000 ton tembaga katoda per tahun (tpa), serta asam sulfat, emas batangan, perak batangan, dan selenium. Sekarang konstruksi fisik dan komplemen mekanis sudah berakhir dan progres workshopnya masih 5% yang merupakan tahapannya digunakan yang ada dalam praktek.
Baca juga:
Pabrik Freeport di Gresik resmi beroperasi
Proses digunakan, yang akan dimulai pada awal Juni 2024, dijadwalkan berlangsung selama lima bulan. Pada periode ini, berbagai tahapan pengujian peralatan dan infrastruktur dilakukan untuk memastikan seluruh sistem bekerja maksimal sebelum produksi komersial dimulai.
“Proyek pabrik metalurgi AMMAN sedang dalam proses commissioning yang dijadwalkan berlangsung selama lima bulan terhitung awal Juni. Salah satu tahapan penggunaan konsentrat tembaga makanan metalurgi. Sedangkan produksi katoda tembaga perdana dari smelter direncanakan pada kuartal IV tahun 2024, kata CEO AMNT Rachmat Makkasau dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 13 Juli 2024.
Baca juga:
Airlangga yakin Perusahaan Smelter Freeport akan berkontribusi terhadap perekonomian Gresik
Pada tahun 2023, kontribusi AMNT terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 82 persen, semakin menegaskan pentingnya peran perusahaan ini dalam perekonomian daerah.
Dalam pengerjaan pembangunan pabrik metalurgi ini, AMNT menggandeng kontraktor internasional antara lain China Non-ferrous Metallurgical Industry Engineering and Construction Co., Ltd (NFC) dan PT Pembangunan Industri Metal (PT PIL) agar proyek metalurgi ini kompatibel. standar global tepat waktu. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu fasilitas smelter ganda tercepat yang dibangun di luar Tiongkok.
Seiring dengan upaya pembangunan pabrik tersebut, AMNT juga meraih kesuksesan besar di bidang keselamatan. Perusahaan baru-baru ini mendapatkan sertifikat Sistem Pengamanan Objek Keamanan Nasional (SMP Obvitnas) dari Mabes Polri dengan kategori emas dan skor kepatuhan 90,44 persen. Sertifikasi ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2004 dan Peraturan Polisi Republik Indonesia No. 7 Tahun 2019 yang mengatur tentang keamanan objek penting nasional.
Sertifikasi ini merupakan hasil proses audit komprehensif yang mencakup lima aspek utama elemen keamanan, yaitu komitmen dan kebijakan, pola keamanan, konfigurasi keamanan, kemampuan implementasi keamanan, serta pemantauan dan evaluasi. Sertifikat tersebut diserahkan oleh Kepala Badan Keamanan Polri (Kabaharkam), Komjen Pol Muhammad Fadil Imran dan Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri, Brigjen Paul Suhendri kepada Rachmat Makkasau di Hotel Bidakara Majelis Birawa. , Jakarta, 8 Juli 2024.
Rachmat menegaskan, sertifikat ini menegaskan komitmen AMNT dalam menerapkan praktik terbaik dalam manajemen keamanan.
“Keberhasilan ini juga merupakan langkah strategis dalam menghilangkan potensi ancaman dan gangguan, serta terus meningkatkan keamanan operasional,” kata Rachmat.
Selain itu, AMNT juga menandatangani Nota Kesepahaman dan petunjuk kerja teknis Satpam Obvitnas dengan Polda NTB untuk memperkuat keamanan dan pengendalian selama pembangunan pabrik. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperkuat sistem manajemen keamanan yang baru saja disertifikasi.
Halaman selanjutnya
Dalam pengerjaan pembangunan pabrik metalurgi ini, AMNT menggandeng kontraktor internasional antara lain China Non-ferrous Metal Industry Foreign Engineering and Construction Co., Ltd (NFC) dan PT Pembangunan Industri Metal (PT PIL) untuk memastikan proyek metalurgi ini terlaksana dengan baik. patuh. standar global tepat waktu. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu fasilitas smelter ganda tercepat yang dibangun di luar Tiongkok.