Lihatlah fasilitas apotek Kampung Bahari, peralatan dan bahkan ruangan ber-AC yang disewakan

Sabtu, 13 Juli 2024 – 16:50 WIB

Jakarta – Polisi mengatakan pengedar narkoba di Desa Muara Bahari menggunakan sistem drop dan ada juga yang menggunakan sistem lokal.

Baca juga:

Polisi Bongkar Fakta Mengejutkan Kampung Bahari yang Diduga Penyumbang Uang Judi Online Dalam Jumlah Besar

Para bandar narkoba di Desa Muara Bahari menyiapkan berbagai perlengkapan dan fasilitas untuk memfasilitasi calon pembeli yang menggunakan barang haram tersebut baik langsung di lokasi maupun membawanya pulang. Ada toko atau toko bernama “Apotek” atau “Texas” yang dilengkapi dengan berbagai gadget seperti kasur lipat, pendingin ruangan (AC), CCTV bahkan spanduk.

Caranya ada yang dikirim, ada yang dari data bong-bong ini, tandanya sepertinya dipakai di tempat, lalu paket-paket kecil, kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kompol Gideon Arif. Setyawan, pada hari Sabtu bulan Juli 13 2024.

Baca juga:

Desa Bahari digerebek, drone dan CCTV disita untuk pengawasan polisi

Serangan di desa laut

Foto:

  • VIVA.co.id/Musuh Perdamaian Simbolon

Bagi calon pembeli narkoba yang tidak membawa alat rokok atau bong, bandar narkoba di Desa Muara Bahari juga menyediakan jasa penyewaan alat pompa. Selain itu, di counter yang digunakan calon pembeli, terdapat sejumlah iklan kertas bertuliskan “JANGAN MAIN HP”, “TEKNOLOGI Rp 5000 OKE”, “RADIO PERTAMA DI GUNUNG!!!”, “AKU KAMU!” TAHU TAPI AKU DIAM’.

Baca juga:

Truk kontainer Elf di Tol Solo-Semarang, 6 orang tewas

Selain itu, di pintu masuk bunkhouse tertulis nomor rekening bank yang diyakini bisa digunakan untuk transaksi calon pembeli dengan pengedar narkoba. Barang bukti utama yang disita polisi dalam kasus ini adalah narkoba jenis sabu beserta perlengkapannya.

Rinciannya, satu paket sabu besar dengan berat total 103 gram, kemudian 26 paket kecil sabu, 12 buah timbangan digital, 2 buah televisi, empat buah alat perekam, satu buah laptop, empat buah sepeda motor, monitor, kamera video, dan drone. Selain itu, disita pula mesin hitung uang, 14 buah alat atau bong, 1 buah senapan angin, 4 buah senapan angin dengan gas CO2, 25 buah senjata tajam, 1 buah drone dan sejumlah petasan.

“Ada sabu, lalu ada tembakau sintetis dalam kemasan berbeda, lalu ada alat yang saya sebutkan tadi, bong untuk dipakai, lalu timbangan untuk proses penjualan di tempat, termasuk mesin hitung uang,” kata Gideon.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kelurahan Muara Bahari, Tanjung-Prioki, Jakarta Utara, kembali digerebek polisi pagi tadi. Penggerebekan tersebut dilakukan dalam rangka menyukseskan Operasi Nila Jaya 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari operasi Nila Jaya 2024, kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kompol Gideon Arif Setyawan, Sabtu, 13 Juli 2024.

Desa laut Diobok-Obok

Desa laut Diobok-Obok

Foto:

  • VIVA.co.id/Musuh Perdamaian Simbolon

Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap 31 orang karena dugaan kecanduan narkoba. Ada 26 laki-laki dan 5 perempuan.

“Ada 31 orang yang kami tangkap dari kegiatan (penggerebekan) ini. “Terdiri dari 26 laki-laki dan 5 perempuan,” ujarnya.

Setiap bagian dan ruang penyimpanan rumah digerebek. Sebuah drone disita dalam penggerebekan tersebut. Selain drone, polisi juga menyita kamera video dan televisi yang diduga digunakan untuk memantau pergerakan polisi. Kemudian, bong, timbangan, dan klip juga digunakan untuk penggunaan narkoba.

Halaman selanjutnya

“Ada sabu, lalu ada tembakau sintetis dalam kemasan berbeda, lalu ada alat yang saya sebutkan tadi, bong untuk dipakai, lalu timbangan untuk proses penjualan di tempat, termasuk mesin hitung uang,” kata Gideon.

Halaman selanjutnya



Sumber