15-16 Juli 2024 Matahari tepat melewati Ka’bah, saatnya mengecek arah kiblat

Sabtu, 13 Juli 2024 – 19:21 WIB

gaya hidup VIVA – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada tanggal 15 dan 16 Juli 2024. Menyikapi fenomena Istivi Azam atau matahari yang melewati Ka’bah.

Baca juga:

Dengan partisipasi 13.409 guru, pelatihan profesi guru PAI resmi dimulai pada 2024

Pada saat ini, bayangan benda berdiri menjauhi arah kiblat. Yuk lanjutkan browsing artikel selengkapnya di bawah ini.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pengembangan Syariat Kementerian Agama, Adib mengatakan, berdasarkan kajian ilmu astronomi, ada sejumlah metode yang bisa mengecek arah kiblat.

Baca juga:

Kementerian Agama dan Universitas Al-Azhar membuka pembangunan Tatwir Center Indonesia

Cara-cara tersebut antara lain penggunaan kompas, teodolit, dan fenomena matahari yang melintas tepat di atas Ka’bah atau titik balik matahari.

Titik Balik Matahari Besar atau Rashdul Qibla terjadi pada hari Senin dan Selasa, tanggal 15 dan 16 Juli 2024, bertepatan dengan tanggal 9 dan 10 Muharram 1446 H. pukul 16.18 WIB atau pukul 17.18 WITA. tepat di atas Ka’bah akan lewat.” kata Adib di Jakarta, Kamis 11 Juli 2024.

Baca juga:

Kementerian Agama memberikan penghargaan kepada masjid-masjid yang patut dicontoh dan ramah

Adib mengatakan, fenomena tersebut menjadi dorongan bagi umat Islam untuk bisa mengukur arah kiblat tanpa menggunakan alat dan keterampilan khusus.

“Selama Great Solstice, siapa pun dapat “memuluskan” arah kiblatnya tanpa memerlukan keahlian khusus dan perangkat teknologi.” – kata Adib.

Pada tanggal 27 dan 28 Mei 2024, Kementerian Agama mengadakan Hari Sejuta Kiblat, dimana umat Islam Indonesia menyesuaikan arah kiblat secara bersamaan dan mencetak rekor baru.

Momen pengukuran dan penetapan arah kiblat kembali terjadi pada 15 dan 16 Juli 2024.

“Momen Titik Balik Matahari Besar ini merupakan sebuah penegasan, jadi jika benar, momen ini menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika ragu, inilah kesempatan terbaik untuk memastikan arah kiblat.” Adib menjelaskan.

Adib menjelaskan, dalam melakukan pengecekan arah kiblat pada momen Istivai Azam atau Rasydul, hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pastikan benda yang dijadikan penunjuk benar-benar berdiri tegak atau menggunakan multi/pendulum.
2. Permukaan alas harus rata dan halus.
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.

Halaman selanjutnya

Adib mengatakan: “Dalam Istivai Azam, setiap orang dapat “memuluskan” arah kiblat sendiri tanpa memerlukan keahlian khusus atau perangkat teknologi.”

Halaman selanjutnya



Sumber