Sufmi Dasco dinilai layak menyandang gelar profesor, pengabdiannya di dunia pendidikan tak perlu dibicarakan

Jumat, 12 Juli 2024 – 21:50 WIB

Jakarta – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengabdikan hidupnya untuk pendidikan di Indonesia. Tercatat pernah mengajar di Fakultas Hukum Universitas Az-Zahra Jakarta pada tahun 2016 hingga 2018, dan hal tersebut dibenarkan oleh Forum Fakultas Universitas Az-Zahra.

Baca juga:

Mengunjungi kapal OceanX, Puthu Supadma: Diperlukan peta jalan untuk melindungi laut kita

Saya nyatakan Prof.Dr. Benar Sufmi Dasco Ahmed mengajar di kampus Universitas Az-Zahra, kata Ketua Forum Dosen Az-Zahra Hamdan Nugroho dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Juli 12 Agustus 2024.

Wakil Ketua Republik Tajikistan Sufmi Dasco Ahmad

Baca juga:

KPU mengklaim penggunaan Sirecap untuk pilkada tidak akan menimbulkan masalah

Hamdan mengatakan, dukungan Forum Dosen Az-Zahra ini untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa Dasco telah mendedikasikan pengabdiannya pada lingkungan kampus Az-Zahra.

“Kami Forum Guru Universitas Az-Zahra mengambil posisi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Bapak Prof. Dr. Ir. X. Sufmi Dasco Ahmad, Sh, MH yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keluarga kami.” orang yang tergabung dalam Sivitas Akademika Universitas Az-Zahra “Zahra mengabdi,” ungkapnya.

Baca juga:

Gen Z kesulitan mencari pekerjaan? Universitas ini punya solusinya!

Sementara itu, pendiri Haider Alwi Institute (HAI) Haider Alwi menyayangkan podcast media nasional mempertanyakan legitimasi profesor atau profesor, Wakil Presiden Republik Demokratik Korea Sufmi Dasko Ahmed.

Haider menjelaskan, dalam podcast terkait disebutkan adanya pelanggaran di salah satu jurnal internasional Sufmi Dasco Ahmed, sebagai syarat untuk menjadi guru besar.

Majalah Dasco diterbitkan oleh Ayer Journal dari Spanyol pada tahun 2020 Volume 27 Nomor 4. Sedangkan di situs resmi Ayer Journal, hanya tersedia volume 117, 118, 119 dan 120 pada tahun 2020. Jilid 27 tidak ada.

“Terkait perbedaan yang ditemukan, perlu dilakukan verifikasi informasi, konfirmasi dan verifikasi. Seperti mengecek informasi majalah Reda Mantovani dan Siti Noor Aziza, media bisa menghubungi majalah India dan Malaysia bahkan datang langsung ke Inggris. Mengapa informasi majalah Dasco tidak diperiksa juga? “Sebenarnya bisa email Ayer Journal atau datang langsung ke Spanyol,” kata Haider Alvi.

Ia yakin Jurnal Ayer 2020 Jilid 27 bukan sekedar imajinasi Dasco yang sengaja ia ciptakan untuk menjadi guru besar atau profesor. Sebab, R Haidar Alvi menemukan setidaknya ada tujuh jurnal lain asal Indonesia yang juga diklaim sejumlah peneliti telah terbit pada Jurnal Ayer Volume 27 tahun 2020.

Haydar mengingatkan kembali Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik, yakni terkait verifikasi informasi dan pemberitaan berimbang.

“Di sini penting untuk memverifikasi informasi, memverifikasi, dan memverifikasi agar kita tidak terburu-buru menghakimi, apalagi membuat penilaian yang bisa merugikan pihak lain. Siapa tahu ada disclaimer dalam kebijakan internal Ayer Journal yang mengatakan tidak diketahui karena terbatasnya bahasa (Spanyol) atau informasi yang bisa diperoleh,” ujarnya.

Wakil Ketua Republik Tajikistan Sufmi Dasco Ahmad.

Wakil Ketua Republik Tajikistan Sufmi Dasco Ahmad.

Sufmi Dasco mulai mengajar pada tahun 2010, saat karir politiknya tidak terlalu sibuk. Bahkan saat menjabat Wakil Ketua DPR, Bang Dasco (sapaan akrabnya) tak putus asa dalam aktivitas mengajar, kerap berinovasi melalui pengajaran kelompok dan pengajaran daring.

Beredar belakangan ini isu penyelidikan gelar Profesor Lutfi Dipa, Ketua Umum Bepro (asosiasi profesi pemuda pimpinan Sufmi Dasco) sangat heboh. Lutfi Deepa sangat dekat dengan Sufmi Dasco dan menyaksikan betapa gigihnya Sufmi Dasco di dunia pendidikan.

Lutfi Deepa mengatakan: “Tak perlu dibicarakan prestasinya di dunia pendidikan, bagi kami Dasco adalah sosok inspiratif yang pantas menyandang gelar guru besar.”

“Kami para pemuda harus banyak belajar dari orang yang lebih tua, kami bisa belajar dari siapapun salah satunya Dasco, beliau banyak memberikan kami ilmu politik dan hukum dengan berbagi sesi dimana saja dan kapan saja. Beliau menjawab banyak pertanyaan kami, anak muda Indonesia. “Indonesia membutuhkan banyak generasi muda yang cerdas, berani dan berpengaruh,” ujarnya.

Bersamaan dengan pernyataan Lutfi Dipa, Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra dan Dewan Pertimbangan Bepro Kavendra Lukistyan pun turut menanggapi persoalan tersebut.

“Sederhana saja bagiku, aku tidak sesibuk dia dan sekarang aku ingin melanjutkan S3, aku sudah mengumpulkan semangat untuk memaafkan. Jadi, dia sibuk dengan kesibukannya dan berbagai tugas yang dia kerjakan dan masih bisa untuk fokus di bidang akademis dia harus menjadi teladan bagi seluruh generasi kita, para pemuda,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Majalah Dasco diterbitkan oleh Ayer Journal dari Spanyol pada tahun 2020 Volume 27 Nomor 4. Sedangkan di situs resmi Ayer Journal, hanya tersedia volume 117, 118, 119 dan 120 pada tahun 2020. Jilid 27 tidak ada.

Halaman selanjutnya



Sumber