Jumat, 12 Juli 2024 – 09:37 WIB
Jakarta – Saham Asia-Pasifik dibuka dengan pergerakan beragam pada perdagangan pagi hari Jumat. Di saat yang sama, yen Jepang tiba-tiba menguat terhadap dolar AS. Tepat setelah FED merilis data inflasi AS.
Baca juga:
Dibuka Hijau, IHSG diprediksi akan terus menguat akibat penurunan inflasi di AS
Tiba-tiba, investor dan analis curiga terhadap kemungkinan campur tangan Kementerian Keuangan Jepang. Mengutip CNBC, pada 12 Juli 2024, nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS mencapai 161,52. Pada Kamis malam, tepatnya pukul 12 waktu Tokyo, kurs yen berada di 158,55.
Diplomat Jepang Masato Kanda mengatakan pihak berwenang akan mengambil tindakan di pasar valuta asing jika diperlukan. Selanjutnya, Kanada mengungkapkan nilai tukar yang lebih cepat terhadap yen Jepang. Sayangnya, Kanada menolak menjelaskan isu intervensi pemerintah Jepang terhadap mata uang tersebut.
Baca juga:
4 Krisis ekonomi yang melanda pemerintahan Prabowo-Gibran
Dalam bentuk laporannya, The Fed memberikan kabar baik bahwa angka inflasi AS pada bulan Juni mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa The Fed AS akan kembali menurunkan suku bunganya.
Baca juga:
Bahlil mengatakan, dana pemerintah untuk membeli saham Freeport kini sudah kembali modalnya
Indeks harga konsumen meningkat sebesar 3 persen dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Mei, yaitu 3,3 persen.
Inflasi inti AS meningkat sebesar 0,1% per bulan dan sebesar 3,3% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini berada di bawah perkiraan pasar masing-masing sebesar 0,2 persen dan 3,4 persen.
Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,57 persen setelah mencatat rekor penutupan selama tiga hari berturut-turut dan mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis, memimpin penurunan di Asia. Indeks Topix juga turun 1,08 persen.
Kospi Korea Selatan juga turun 0,94 persen. Kemudian Kosdaq yang mengalami penurunan sebesar 0,19 persen.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,23 persen, melampaui level tertinggi sepanjang masa di 7.896,9 yang dicapai pada 28 Maret.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 17,978. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan HSI terakhir di 17.832,33.
Wall Street menunjukkan pergerakan beragam. S&P 500 mundur dari rekor tertingginya karena investor menarik diri dari sektor teknologi, termasuk Nvidia dan Meta Platforms.
Indeks pasar luas turun 0,88 persen di awal sesi. Nasdaq Composite juga turun 1,95 persen setelah mencapai rekor baru pada hari sebelumnya. Penurunan tersebut diimbangi oleh koreksi saham Nvidia yang terkoreksi lebih dari 5 persen.
Sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 0,08 persen.
Halaman selanjutnya
Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,57 persen setelah mencatat rekor penutupan selama tiga hari berturut-turut dan mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis, memimpin penurunan di Asia. Indeks Topix juga turun 1,08 persen.