Jumat, 12 Juli 2024 – 15:10 WIB
Jakarta – Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono buka suara, Jakarta butuh anggaran Rp600 triliun untuk menjadi kota global.
Baca juga:
Heru Budi mengatakan ada upacara militer di IKN pada 17 Agustus, namun hiburannya di Jakarta
Diakuinya, butuh biaya besar untuk melakukan hal tersebut. Padahal membangun Jakarta membutuhkan banyak biaya, termasuk pemeliharaannya, kata Heru Budi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Jumat, 12 Juli 2024.
Menurut Heru Budi, investasi terbesar yang dibutuhkan Jakarta adalah pada sektor pembangunan infrastruktur. Salah satu contohnya, kata dia, adalah pembangunan angkutan massal (MRT) dan light rail transit (LRT).
Baca juga:
Kuningan Terlalu Tergenang Akibat Penggalian Proyek, Heru Budi: Kalau Tidak, Sekarang Kita Krisis Air Tawar
Pembangunan DKI tidak bisa berhenti pada pembangunan MRT, pembangunan LRT, dan subsidi lainnya, ujarnya.
Baca juga:
Legislator Nasdem menilai APBD sebesar Rp 80 triliun tidak cukup untuk mengubah Jakarta menjadi kota global
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, Jakarta membutuhkan anggaran sebesar Rp600 triliun untuk menjadi kota global.
Sekda Joko memperoleh besaran anggaran tersebut melalui rekening Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapda) DKI Jakarta.
“Ada beberapa hal yang menurut kami jika Jakarta menjadi kota dunia tentu memerlukan anggaran yang sangat besar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jakarta sudah memperkirakan atau menghitung bahwa sebenarnya kita harus bisa menyamai kota-kota dunia lainnya. anggarannya sekitar Rp600 triliun,” kata Joko dalam rapat pengendalian kinerja pengurus Daerah Otonomi Khusus (DKJ) Jakarta, dikutip dari kanal YouTube, Selasa 9 Juli 2024.
Di sisi lain, Sekda Joko menyebut Kota Jakarta hanya memiliki anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar Rp 80 hingga 84 triliun. Ia menilai, jika Jakarta setara dengan kota-kota dunia, maka anggaran tersebut sangat tidak mencukupi.
“APBD DKI Jakarta saat ini berkisar Rp 80-84 triliun. Kalau kita lihat lagi di internal, posisi APBD kita untuk biaya bansos sudah mencapai sekitar 30 persen, biaya pegawai sudah mencapai 34 persen, belanja modal kita coba naikkan menjadi 19 persen. ,” dia berkata.
Joko menjelaskan, kekurangan pendanaan anggaran akan ditutupi oleh alokasi belanja modal. Bahkan, kata dia, Pemprov DKI akan terus bekerja sama dengan DPRD DKI untuk mewujudkan impian Jakarta menjadi kota global.
“Nah, selisih kebutuhan anggaran sebesar 600 triliun rupiah yang kita dukung dengan anggaran modal saat ini hanya sekitar 19 persen. Itu masih jauh dari apa yang perlu kita persiapkan. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta yang selalu berkoordinasi dengan DPRD DKI Jakarta, “akan berupaya memastikan efisiensi anggaran di setiap sektor untuk mewujudkan impian menjadi kota global,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
“Ada beberapa hal yang menurut kami jika Jakarta menjadi kota dunia tentu memerlukan anggaran yang sangat besar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jakarta sudah memperkirakan atau menghitung bahwa sebenarnya kita harus bisa menyamai kota-kota dunia lainnya. anggarannya sekitar Rp600 triliun,” kata Joko dalam rapat pengendalian kinerja pengurus Daerah Otonomi Khusus (DKJ) Jakarta, dikutip dari kanal YouTube, Selasa 9 Juli 2024.