Pelatih Kolombia Nestor Lorenzo mengatakan timnya mendapat penghargaan atas keberanian mereka dalam kemenangan 1-0 di semifinal Copa America atas Uruguay.
Setelah Daniel Munoz dikeluarkan dari lapangan sebelum jeda, Kolombia mempertahankan kemenangan tanpa memerlukan taktik ultra-defensif.
“Sebenarnya ini adalah pertandingan yang sangat sulit. Uruguay adalah tim hebat, dengan pemain-pemain hebat dan saya sangat terkesan dengan pelatihnya,” kata Lorenzo tentang rekannya dari Argentina Marcelo Bielsa.
“Tetapi kami memimpin, mengambil risiko dan bahkan berani. Ketika kami mencetak satu gol, kami mempertahankan dua striker dan itu adalah tindakan berani yang membuahkan hasil,” kata Lorenzo.
BACA JUGA: Copa America 2024 – Cedera kaki Alphonso Davies tidak serius, pelatih Kanada Marsh menegaskan
Munos dikeluarkan dari lapangan setelah sikutan liarnya terhadap Manuel Ugarte membuatnya mendapat kartu kuning kedua, namun Lorenzo tidak melontarkan kata-kata kasar kepada pemainnya.
“Dani sedikit lebih rendah karena dia adalah seekor singa dan dia diliputi oleh emosi. Saya memeluknya dan berkata: kami tidak akan ada tanpamu,” katanya.
“(Tetapi) salah satu hal yang selalu kami bicarakan adalah tidak kekurangan satu pemain,” tambah Lorenzo.
Kemenangan ini berarti Kolombia akan menghadapi Argentina di final hari Minggu di Miami dan Lorenzo mengatakan dia menikmati bermain melawan negaranya.
“Akan luar biasa, saya akan (bersaing) melawan pemain yang saya temui sepanjang karier saya dan sangat saya sukai,” ujar mantan asisten pelatih Argentina itu.
“Kami harus pulih dan mencapainya dengan cara terbaik. Kami harap kami tidak mendengar kabar dari tim medis karena selalu ada benturan dan nyeri yang perlu ditangani, tapi saya rasa kami akan tiba dalam kondisi yang baik,” ujarnya.
Kemenangan ini juga memperpanjang rekor tak terkalahkan Kolombia menjadi 28 pertandingan, 25 di antaranya terjadi di bawah asuhan Lorenzo, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 27 pertandingan yang dibuat pada tahun 1992 dan 1994 ketika pemain seperti Carlos Valderrama dan Freddy Rincón bekerja sama.
“Seperti yang kami katakan, kami menjalani pertandingan demi pertandingan. Kami tidak maju (tim tahun 90an) Mereka meninggalkan pangkalan. Oleh karena itu, tidak menyisakan apa pun, melainkan menambah agar sepak bola Kolombia bisa berkembang.
“Tetapi ini adalah grup yang ingin menjadi juara, ingin mencapai sesuatu, lapar dan berkembang. Kami bergerak maju,” tambahnya.